Emas Bertahan di Atas $1.800: Perlindungan Aman di Tengah Badai Ekonomi Global

By akbarokah 3 Min Read
Emas Bertahan di Atas $1.800: Perlindungan Aman di Tengah Badai Ekonomi Global
Emas Bertahan di Atas $1.800: Perlindungan Aman di Tengah Badai Ekonomi Global
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Harga emas naik tipis di atas $1.800 per ons pada hari ini (19 Mei 2024), di tengah kekhawatiran investor terhadap inflasi yang melonjak dan potensi resesi global. Kenaikan ini menunjukkan bahwa emas masih menjadi aset safe-haven yang digemari di masa-masa penuh ketidakpastian ekonomi.

Faktor Pendorong Kenaikan Emas:

  • Kekhawatiran Inflasi: Inflasi global yang mencapai rekor tertinggi dalam beberapa dekade terakhir mendorong investor untuk mencari aset yang dapat melindungi nilai kekayaan mereka dari erosi nilai mata uang. Emas, dengan sifatnya yang tahan terhadap inflasi, menjadi pilihan yang menarik. Contohnya, di Amerika Serikat, inflasi mencapai 8,6% pada April 2024, tertinggi dalam 40 tahun. Hal ini mendorong investor AS untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
  • Potensi Resesi: Gejolak ekonomi global, termasuk perang di Ukraina dan kebijakan pengetatan moneter bank sentral di berbagai negara, meningkatkan kekhawatiran akan resesi. Emas, sebagai aset safe-haven tradisional, diyakini dapat mempertahankan nilainya bahkan di masa-masa sulit. Contohnya, Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan rencana untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Juli 2024 untuk memerangi inflasi. Hal ini meningkatkan kekhawatiran investor terhadap resesi di Eropa, mendorong mereka untuk membeli emas.
  • Permintaan Perhiasan: Permintaan perhiasan emas, terutama di India, juga turut menyumbang kenaikan harga. India merupakan konsumen emas terbesar di dunia, dan permintaannya yang kuat sering kali menjadi penggerak harga emas global. Contohnya, pada kuartal pertama tahun 2024, permintaan perhiasan emas di India naik 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Meskipun emas mengalami kenaikan tipis, pergerakannya masih tergolong moderat. Hal ini menunjukkan bahwa investor masih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi di tengah ketidakpastian yang tinggi. Para analis memperkirakan harga emas akan terus bergerak sideways dalam jangka pendek, dengan potensi kenaikan yang lebih signifikan jika kekhawatiran inflasi dan resesi semakin meningkat. Contohnya, Goldman Sachs memperkirakan harga emas dapat mencapai $2.000 per ons dalam 12 bulan ke depan jika inflasi terus meningkat.

- Advertisement -

Emas tetap menjadi aset yang menarik bagi investor yang mencari perlindungan di tengah gejolak ekonomi global. Kenaikan harga emas baru-baru ini menunjukkan bahwa logam mulia ini masih dipercaya sebagai tempat berlindung yang aman di masa-masa penuh ketidakpastian. Investor yang mempertimbangkan untuk membeli emas perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti inflasi, potensi resesi, dan permintaan perhiasan.

- Advertisement -
Share This Article