Ekonompedia.com – Pendapatan Indonesia dari timah mengalami penurunan signifikan pada tahun 2023. PT Timah Tbk (TINS), perusahaan tambang timah terbesar di Indonesia, membukukan pendapatan sebesar Rp 8,39 triliun pada tahun 2023, turun 33% dibandingkan tahun 2022 yang mencapai Rp 12,50 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Penurunan harga timah global: Harga timah di pasar internasional mengalami penurunan drastis pada tahun 2023. Pada bulan Januari 2023, harga timah mencapai US$40.000 per ton, namun kemudian turun hingga mencapai US$26.000 per ton pada bulan Desember 2023.
- Penurunan volume penjualan: Penjualan timah PT Timah juga mengalami penurunan pada tahun 2023. Pada tahun 2022, PT Timah menjual 44.881 ton timah, namun pada tahun 2023 turun menjadi 41.721 ton.
Penurunan pendapatan timah ini berdampak pada:
- Pendapatan negara: Penerimaan negara dari sektor timah juga mengalami penurunan pada tahun 2023. Pada tahun 2022, pendapatan negara dari timah mencapai Rp 12,5 triliun, namun pada tahun 2023 turun menjadi Rp 8,39 triliun.
- Kinerja PT Timah: PT Timah mengalami rugi bersih sebesar Rp 450 miliar pada tahun 2023, dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 1,04 triliun pada tahun 2022.
Meskipun demikian, masih ada harapan untuk meningkatkan pendapatan timah Indonesia di masa depan. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan nilai tambah timah: Indonesia perlu meningkatkan nilai tambah timah dengan melakukan pengolahan dan pemurnian timah di dalam negeri. Hal ini akan meningkatkan harga jual timah dan meningkatkan pendapatan negara.
- Mencari pasar baru: Indonesia perlu mencari pasar baru untuk timah di luar negeri. Saat ini, pasar utama timah Indonesia adalah Tiongkok.
- Meningkatkan efisiensi produksi: PT Timah perlu meningkatkan efisiensi produksi untuk menurunkan biaya produksi. Hal ini akan meningkatkan daya saing timah Indonesia di pasar global.
Pemerintah Indonesia dan PT Timah perlu bekerja sama untuk meningkatkan pendapatan timah Indonesia di masa depan. Dengan upaya yang tepat, timah dapat menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan negara.