Pemerintah waspada terhadap penurunan terus-menerus Surplus Neraca Perdagangan

Pemerintah menyatakan bahwa mereka sedang mengamati dengan hati-hati tren penurunan surplus neraca perdagangan.

By akbarokah 2 Min Read
- Advertisement -

Ekonompedia.com-Pemerintah menyatakan bahwa mereka sedang mengamati dengan hati-hati tren penurunan surplus neraca perdagangan.

Menurut Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, neraca perdagangan adalah salah satu faktor yang bisa digunakan untuk menilai kondisi ekonomi Indonesia. Untuk itu, upaya dilakukan agar tren kelebihan ekspor terus berlanjut dengan peningkatan ekspor yang lebih tinggi.

“Neraca perdagangan kita memang masih surplus, tetapi surplusnya akan menyempit terus. Kalau kita enggak dorong ekspor, impornya jadi lebih tinggi dan jadi defisit. Kita enggak mau itu,” ujarnya susiwijono, dikutip pada Sabtu (2/3/2024).

Menurut Susiwijono, neraca perdagangan Indonesia terus mencatatkan kelebihan secara berkelanjutan selama periode 45 bulan consecutively. Sedihnya, kelebihan nilai terus mengecil yang menandakan penurunan nilai barang yang diekspor lebih besar daripada penurunan nilai barang yang diimpor.

- Advertisement -

susiwijono mengungkapkan bahwa salah satu langkah untuk meningkatkan ekspor adalah dengan membentuk Satgas Peningkatan Ekspor berdasarkan Keputusan Presiden nomor 24 tahun 2023. Tim pengendali ini dipimpin oleh Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian yang juga menjabat sebagai ketua.

Satuan tugas (Satgas) memiliki tugas untuk memformulasikan kebijakan ekspor, menetapkan strategi dan langkah penyelesaian masalah, serta mengoordinasikan kementerian terkait dengan tujuan meningkatkan ekspor.

Menurut Susiwijono, kesulitannya adalah bahwa performa ekspor dipengaruhi oleh penurunan permintaan dari negara-negara tujuan ekspor. Untuk mengatasi efek penurunan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara, pemerintah telah menetapkan 12 negara yang menjadi fokus utama untuk meningkatkan ekspor mereka. Negara-negara yang menjadi fokus utama dalam tujuan ekspor adalah Arab Saudi, Belanda, Brasil, Cile, China, Filipina, India, Kenya, Korea Selatan, Meksiko, UEA, dan Vietnam.

“Makanya kita mencoba mendiversifikasi [negara tujuan ekspor. Komoditasnya juga kita bikin hitung-hitungan indeks komposisinya, macam-macam, ada tim analisisnya,” pungkasnya

- Advertisement -
Share This Article