EKONOMPEDIA.COM– Harga Bitcoin menunjukkan kenaikan tipis di awal pekan ini, stabil di dekat rekor tertinggi. Dalam 24 jam terakhir, Bitcoin naik 0,6% menjadi $71,327.6. Token tersebut diperkirakan akan naik lebih dari 5% minggu ini, menembus kisaran perdagangan $60,000 hingga $70,000 yang telah dipegangnya sejak pertengahan Maret.
Pada awal pekan lalu, harga Bitcoin tembus 65.000 dollar AS (sekitar Rp 1,024 miliar) per keping koin. Pada awal pekan ini, harga Bitcoin merangkak lagi menjadi 67.500 dollar AS (sekitar Rp 1,063 miliar). Kenaikan harga Bitcoin yang terus melonjak ini pun membuat para pengamat memprediksi, harga Bitcoin akan memecahkan rekor baru pada pekan ini.
Ada dua faktor yang membuat harga Bitcoin naik drastis. Pertama karena Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin spot. Kedua, karena peristiwa “halving day” yang akan berlangsung sekitar 19 April atau 20 April 2024.
Pemerintah Amerika Serikat melalui Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menyetujui Exchange-Traded Funds (ETF) berbasis bitcoin pada Rabu (10/1/2024) waktu setempat. ETF Bitcoin spot merupakan kumpulan aset yang berfungsi seperti reksa dana. ETF biasa umumnya berisi portofolio saham, obligasi, atau komoditas. Sementara ETF kripto yang disetujui AS ini berisi aset kripto, mulai dari Bitcoin, Ethereum, hingga altcoin lainnya.
Bitcoin halving adalah peristiwa yang terjadi 4 tahun sekali. Sesuai dengan namanya, halving pasokan Bitcoin adalah peristiwa di mana imbalan untuk menambang blok baru di blockchain Bitcoin dipotong setengahnya.
Analis memprediksi nilai Bitcoin bisa tembus hingga USD 83.000 atau setara Rp 1,35 miliar. Angka tertinggi sepanjang sejarah ini diprediksi terjadi pada pekan depan. Pendiri 10X Research, Markus Thielen mengatakan kenaikan ini bisa terjadi usai tren bullish secara harian dari pergerakan harga Bitcoin.
Namun, pergerakan ini merupakan pertanda potensi koreksi akibat terjadi pergerakan breakout palsu atau pergerakan keluar dari zona ketidakpastian tapi gagal lanjut, dan kemungkinan akan bergerak kembali turun.
Dengan demikian, meski harga Bitcoin menunjukkan kenaikan tipis di awal pekan ini, proyeksi pergerakannya di jangka panjang masih penuh dengan ketidakpastian. Investor perlu memperhatikan berbagai faktor, termasuk ETF Bitcoin spot dan peristiwa “halving day”, serta potensi koreksi di masa mendatang.