Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen: Keputusan Tepat untuk Stabilitas Ekonomi

By akbarokah 2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Bank Indonesia (BI) mengambil langkah berani dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen. Keputusan ini merupakan kenaikan pertama kali di tahun 2024, setelah terakhir kali mengalami peningkatan pada Oktober 2023.

Apa alasan di balik keputusan ini?

  1. Prediksi Analis dan Ekonomi: Meskipun banyak analis dan ekonom memperkirakan suku bunga akan tetap berada di level 6%, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mempertimbangkan berbagai aspek dan memutuskan untuk menaikkan suku bunga. Kondisi global dan dinamika keuangan berubah dengan cepat, dan risiko serta ketidakpastian meningkat. Salah satunya adalah ketidakpastian mengenai kapan bank sentral AS, The Fed, akan menurunkan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR). Perry menyatakan bahwa potensi risiko FFR tidak akan turun di tahun 2024 dan kemungkinan baru akan terjadi pada triwulan pertama 2025.
  2. Tensi Geopolitik: Ketegangan di Timur Tengah juga meningkatkan risiko, yang dapat mengganggu stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Dengan dua risiko utama ini, kenaikan suku bunga AS Treasury menjadi lebih tinggi, yang pada gilirannya memperkuat mata uang dolar AS.

Dampak Kenaikan Suku Bunga:

  • Stabilitas Rupiah: Kenaikan suku bunga bertujuan untuk menguatkan stabilitas rupiah dan menjaga nilai tukar terhadap mata uang asing.
  • Investasi dan Pinjaman: Kenaikan suku bunga dapat mempengaruhi investasi dan pinjaman, sehingga perlu diwaspadai oleh pelaku ekonomi dan masyarakat.

Dengan keputusan ini, Bank Indonesia berusaha menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter. Semoga langkah ini dapat memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

- Advertisement -
- Advertisement -
Share This Article