EKONOMPEDIA.COM-Bank Indonesia (BI) mengambil langkah berani dengan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25 persen. Keputusan ini merupakan kenaikan pertama kali di tahun 2024, setelah terakhir kali mengalami peningkatan pada Oktober 2023.
Dampak Kenaikan BI Rate Terhadap Pasar Saham:
- Sentimen Pasar: Setelah keputusan BI Rate naik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi bergantung pada momentum pembagian dividen. Investor perlu memperhatikan pergerakan saham dan melakukan akumulasi dengan bijak. Tim riset Yugen Bersinar Sekuritas menyatakan bahwa IHSG sedang berusaha keluar dari rentang konsolidasi wajarnya. Meskipun kenaikan belum signifikan, masa-masa pembagian dividen dari emiten masih menjadi penopang pergerakan IHSG. Oleh sebab itu, momentum koreksi masih dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka menengah hingga panjang .
- Rekomendasi Saham: Pada perdagangan hari ini, beberapa saham yang direkomendasikan adalah:
- BBCA (Bank Central Asia): Naik 2,31%
- ICBP (Indofood CBP Sukses Makmur): –
- BMRI (Bank Mandiri): Naik 3,30%
- TBIG (Tower Bersama Infrastructure): –
Analisis Lebih Lanjut:
- Kenaikan Suku Bunga: Keputusan BI Rate naik menjadi 6,25% dilakukan di saat anjloknya nilai tukar rupiah. IHSG ditutup naik 0,90% menjadi 7.174,53. Meskipun IHSG menguat, pergerakan masih dalam rentang yang terbatas. Investor perlu memantau perkembangan lebih lanjut dan memilih saham dengan bijaksana.
Dengan keputusan ini, Bank Indonesia berusaha menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan stabilitas moneter. Pelaku pasar perlu memahami dampak kenaikan BI Rate dan memilih strategi investasi yang tepat untuk menghadapi perubahan kondisi pasar.