Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Status Awas Sudah Dua Hari

By Redaksi
3 Min Read
Gunung meletus tampak dari jauh dengan awan hitam gelap dan pijaran lawa merah
Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dua kali letusan dalam semalam. Letusan terjadi pada Kamis 20 malam dan Jumat 21 Maret 2025 pagi.Foto: dok. magma.esdm
- Advertisement -

Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami dua kali letusan dalam semalam. Letusan terjadi pada Kamis 20 malam dan Jumat 21 Maret 2025 dini hari pukul 00.10 WITA. Akibat aktivitas vulkanik ini, status gunung dinaikkan dari Siaga (Level III) menjadi Awas (Level IV).

Letusan dan Dampak

Berdasarkan laporan magma.esdm, letusan pertama pada pukul 22.56 WITA menyebabkan semburan abu vulkanik setinggi 8 kilometer ke udara. Peningkatan aktivitas ini membuat masyarakat sekitar harus meningkatkan kewaspadaan.

Ratusan warga dari desa-desa sekitar, seperti Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, dievakuasi untuk menghindari potensi bahaya lebih lanjut akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Kondisi Gunung dan Aktivitas Seismik

Gunung Lewotobi Laki-Laki memiliki ketinggian 1.584 mdpl dan berlokasi di Kabupaten Flores Timur, NTT, dengan koordinat Latitude -8.5389°LU dan Longitude 122.7682°BT. Saat ini, gunung tertutup kabut dengan cuaca cerah hingga berawan serta angin lemah ke arah utara dan timur laut. Suhu udara berkisar antara 25-27°C.

- Advertisement -

Aktivitas seismik yang tercatat:
1 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 14.8 mm dan durasi 61 detik.
8 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2.9-11 mm dan durasi 39-76 detik.
9 kali gempa harmonik dengan amplitudo 4.4-7.4 mm dan durasi 45-166 detik.
3 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 11-18.5 mm dan durasi 14-22 detik.
3 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5.1-29.6 mm dan durasi 43-70 detik.

Imbauan bagi Masyarakat

Zona Bahaya: Masyarakat dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi dan sektoral Barat Daya – Utara – Timur Laut sejauh 8 km.

Kewaspadaan: Masyarakat diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah serta tidak percaya pada informasi yang tidak jelas sumbernya.

Banjir Lahar: Warga di sekitar sungai berhulu di puncak gunung, terutama di Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote, diminta mewaspadai potensi banjir lahar hujan.

Perlindungan Diri: Masyarakat terdampak hujan abu disarankan menggunakan masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari gangguan pernapasan akibat abu vulkanik.

- Advertisement -

Koordinasi Pemerintah: Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, serta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Penulis : Widiatmiko

- Advertisement -
Share This Article