EKONOMPEDIA.COM-Singapura, negara kecil yang dikenal sebagai “Macan Asia”, selama ini menjadi primadona bagi perusahaan global untuk membangun markas di Asia Tenggara. Namun, tahukah Anda bahwa tahta Singapura kini mulai goyah?
Berdasarkan data Cushman & Wakefield, jumlah perusahaan multinasional (MNC) yang menjadikan Singapura sebagai markas regional Asia Tenggara mengalami penurunan dari 70% di tahun 2010 menjadi 58% di tahun 2023. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak perusahaan yang mulai melirik negara lain di kawasan ASEAN untuk mendirikan kantor pusat regional mereka.
Faktor Pendorong Perpindahan
Beberapa faktor yang mendorong perpindahan ini antara lain:
- Biaya Operasional: Biaya hidup dan operasional di Singapura tergolong tinggi dibandingkan negara lain di ASEAN. Hal ini membuat perusahaan multinasional mencari alternatif yang lebih hemat biaya.
- Perubahan Kebijakan: Singapura mulai menerapkan kebijakan yang lebih ketat terkait imigrasi dan ketenagakerjaan. Hal ini membuat perusahaan multinasional lebih sulit untuk mendapatkan talenta asing yang berkualitas.
- Tumbuhnya Ekonomi Negara Lain: Negara-negara lain di ASEAN seperti Thailand, Vietnam, dan Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat. Hal ini membuat negara-negara tersebut menjadi semakin menarik bagi perusahaan multinasional.
Negara Incaran Baru
Thailand dan Malaysia muncul sebagai dua negara yang menjadi incaran baru bagi perusahaan multinasional. Kedua negara ini menawarkan biaya operasional yang lebih rendah, kebijakan yang lebih ramah bisnis, dan talenta lokal yang berkualitas.
Thailand:
- Thailand memiliki populasi terbesar di ASEAN dengan kelas menengah yang terus berkembang.
- Pemerintah Thailand menawarkan berbagai insentif bagi perusahaan multinasional yang ingin berinvestasi di negara tersebut.
- Thailand memiliki infrastruktur yang cukup baik dan tenaga kerja yang terampil.
Malaysia:
- Malaysia memiliki lokasi yang strategis di tengah ASEAN.
- Malaysia memiliki hubungan perdagangan yang bebas dengan banyak negara.
- Malaysia memiliki tenaga kerja yang multibahasa dan berpendidikan tinggi.
Singapura memang masih memiliki banyak keunggulan sebagai lokasi bisnis. Namun, dengan semakin ketatnya persaingan dan munculnya negara-negara alternatif, Singapura perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan posisinya sebagai hub bisnis utama di Asia Tenggara.