Petani Binaan Lestari Muda Panen Padi Rojo Lele dengan Pengelolaan Organik

By Redaksi
3 Min Read
Kemasan platik 3 kg Beras Sehat 1912 Songro
Hasil beras varietas Rojo Lele dengan pengelolaan organik binaan anak-anak muda Muhammadiyah di Lestari Muda IndonesiaFoto: Lestari Muda/Ekonompedia.id
- Advertisement -

Kelompok petani binaan Lestari Muda Indonesia, inisiatif anak muda Muhammadiyah, kembali menuai hasil panen raya padi varietas Rojo Lele yang dikelola dengan metode pertanian organik di Kabupaten Bojonegoro.

Hasil panen ini menjadi bukti keberhasilan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan pendekatan inovatif seperti Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).

Varietas Rojo Lele, yang dikenal dengan daya tahan tinggi dan kualitas beras premium, dikelola dengan pendekatan organik, termasuk pengaplikasian PGPR berbasis isolat lokal seperti akar bambu. Teknologi PGPR menjadi andalan untuk memperkuat pertumbuhan tanaman, memperbaiki struktur tanah, dan melindungi tanaman dari hama serta penyakit.

Pembina kelompok Lestari Muda Indonesia, Choirul Anas mengatakan, teknologi ini diterapkan sebagai bagian dari prinsip Budidaya Tanaman Sehat yang mendukung pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara hayati.

- Advertisement -

“Tanaman yang dikelola secara organik dengan bantuan PGPR lebih tahan terhadap serangan hama dan memberikan hasil panen yang lebih berkualitas,” ujarnya pada Senin, 27 Januari 2025.

Kemasan plastik 3kg beras sehat 1912 songro
Kemasan plastik 3 kg Beras Sehat 1912 Songro produksi petani binaan Lestari Muda Indonesia

Mengutip dari laman ditjenbun.pertanian.go.id, PGPR merupakan kelompok bakteri yang mengkolonisasi rizosfer, berperan meningkatkan penyerapan unsur hara dan menghasilkan hormon pertumbuhan tanaman. Selain itu, PGPR juga membantu melindungi tanaman dengan menghambat patogen melalui mekanisme antagonis, termasuk persaingan hidup dan antibiosis.

Dalam proses pembuatannya, PGPR dapat dikembangkan menggunakan bahan-bahan lokal seperti akar bambu, air kelapa, gula merah, dan dedak. Campuran ini difermentasi untuk menghasilkan biang PGPR yang siap diaplikasikan pada tanah, benih, maupun bibit.

Keberhasilan dan Tantangan

Penerapan PGPR pada varietas Rojo Lele terbukti meningkatkan kualitas panen dan mengurangi intensitas serangan hama hingga 14%. Meski begitu, adaptasi teknologi ini masih menghadapi tantangan, seperti keberagaman kondisi tanah dan teknik aplikasi yang memerlukan penyesuaian lebih lanjut.

Komitmen Lestari Muda untuk Keberlanjutan

Lestari Muda Indonesia, berkomitmen mendorong inovasi pertanian yang berkelanjutan, memberdayakan petani lokal, dan mempopulerkan penggunaan teknologi ramah lingkungan.

- Advertisement -

“Kami percaya, pengelolaan organik berbasis teknologi seperti PGPR dapat menjadi solusi jangka panjang bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan petani,” tambah Choirul Anas.

Dengan hasil panen Rojo Lele yang memuaskan, kelompok Lestari Muda berharap dapat menginspirasi lebih banyak petani untuk beralih ke metode pertanian organik yang berkelanjutan.

- Advertisement -
- Advertisement -
Share This Article