EKONOMPEDIA.COM-Bulan Ramadhan 1445 Hijriah telah tiba, dan dengan itu, kewajiban bagi tempat hiburan malam di Kota Bandung untuk menutup pintunya. Namun, beberapa tempat hiburan tampaknya mengabaikan aturan ini dan tetap beroperasi. Bagi mereka yang nekat membuka usaha selama bulan suci ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung memiliki pesan tegas: siap-siap disegel.
Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Kota Bandung, Mujahid Syuhada, secara ketat mengawasi tempat hiburan malam yang masih beroperasi. Ia mengajak masyarakat untuk melapor jika menemukan pelanggaran. Salah satu contoh adalah Hi Hiden Club Belviu Hotel di Jalan Setiabudhi yang diduga melanggar aturan jam operasional
Setelah menerima pengaduan dari masyarakat, Satpol PP langsung melakukan pemeriksaan ke lokasi. Hasilnya, pengelola Hi Hiden Club Belviu Hotel telah mematuhi aturan dan menutup usahanya hingga hari raya. Namun, Satpol PP akan memanggil pengelola untuk memberikan teguran lebih lanjut terkait pelanggaran yang dilaporkan.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian Setiadi, menegaskan bahwa selama bulan Ramadhan, tempat hiburan malam yang melanggar jam operasional akan ditindak tegas. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Nomor: 728-Disbudpar/2024 tentang Penutupan Usaha Pariwisata Hari Besar Keagamaan. Bar, kelab malam, diskotik, karaoke, pub, panti pijat, rumah biliar, spa, dan sanggar seni budaya tradisional yang bersifat usaha dan hiburan dilarang beroperasi selama bulan puasa dan hari besar keagamaan.
Dengan komitmen Satpol PP dan aturan yang jelas, diharapkan tempat hiburan malam di Bandung akan mematuhi ketentuan dan menghormati nilai-nilai keagamaan selama bulan Ramadhan. Semoga tindakan ini dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan menghormati perasaan umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa.
