EKONOMPEDIA.COM-Presiden Joko Widodo dan Presiden Persatuan Emirat Arab Mohamed bin Zayed Al Nahyan (MBZ) baru-baru ini membahas kerja sama pembangunan Financial Centre atau pusat keuangan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Pertemuan terbatas ini berlangsung di Abu Dhabi dan menyoroti beberapa poin penting yang akan memperkuat kerja sama antara kedua negara.
Berikut adalah 8 kesepakatan yang diumumkan dalam pertemuan tersebut:
- MoU antara Kementerian BUMN dan Eagle Hills: Terkait turisme dan transportasi udara.
- MoU antara Nusantara Capital Authority dan Dubai International Financial Centre Authority: Terkait pembentukan Financial Centre di IKN.
- MoU antara BRIN dan Emirates Nuclear Energy (ENEC): Terkait energi nuklir.
- MoU antara Bank Indonesia (BI) dan United Arab Emirates Central Bank (UAECB): Terkait sistem pembayaran.
- MoU antara Kementerian Keuangan dan Ministry of Finance: Terkait Pengelolaan Keuangan Publik.
- Framework Agreement antara PT DI & PAL Aerospace: Terkait Transfer Teknologi Pesawat Patroli Maritim dan Perang Anti-Kapal Selam.
- MoU antara Masdar dan PLN Icon+: Terkait Penilaian Bersama dan Studi Instalasi Solar Rooftop di sektor komersial dan industri di Indonesia.
- MoU antara Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund United Arab Emirates dan Kemenkomarves: Terkait pembangunan Sheikh Mohamed bin Zayed and Joko Widodo International Mangrove Research Center di Bali.
Selain itu, Indonesia memiliki stok nikel yang besar dan telah mengembangkan ekosistem hilirisasi nikel, terutama dalam baterai dan kendaraan listrik (EV). Dalam konteks ini, Presiden Jokowi mengajak Uni Emirat Arab untuk berinvestasi di bidang EV dari hulu ke hilir.
Kerja sama ini menandai langkah maju dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Emirat Arab, dengan fokus pada sektor keuangan, energi, dan teknologi. Semoga kerja sama ini memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi kedua negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan inklusif.