EKONOMPEDIA.COM-Proyek pembangunan pabrik metanol dengan nilai investasi sebesar Rp19 triliun di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memasuki tahap pengajuan lahan seluas 130 hektare ke Perhutani. Lahan yang diajukan ini terletak di Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Sawitrejo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Celangap, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bojonegoro.
Kepala Subseksi Hukum dan Humas Perhutani Bojonegoro, Sunyoto, membenarkan adanya pengajuan tersebut. “Saat ini sifatnya masih sebatas pengajuan dari tim di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), didampingi Pemkab Bojonegoro,” ujarnya pada Rabu, 4 Desember 2024.
Menurutnya, lahan yang diusulkan adalah hutan jati yang dekat dengan tambang gas Jambaran Tiung Biru (JTB), menjadikan kawasan ini strategis untuk pengembangan industri.
Pabrik metanol ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan direncanakan berada di dekat sumber gas, seperti tambang Jambaran Tiung Biru. Ketua DPRD Bojonegoro, Sukur Priyanto, menyebut proyek ini telah direncanakan sejak 2016-2017. “Lokasi pembangunan kemungkinan di sekitar Kecamatan Ngasem dan Gayam, dekat dengan tambang gas,” jelasnya.
Proyek ini diproyeksikan mampu menyerap 2.000-3.000 tenaga kerja dan memberikan dampak ekonomi besar bagi Bojonegoro. “Pabrik ini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan impor metanol, yang selama ini mencapai 80%,” tambah Sukur.
Pembangunan pabrik metanol ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel secara mandiri. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengatakan investasi yang dialokasikan mencapai USD 1,2 miliar (sekitar Rp19 triliun). “Pabrik ini dirancang untuk mengurangi impor metanol, yang selama ini digunakan sebagai campuran biodiesel,” ujarnya.
Hingga saat ini, Perhutani masih menunggu proses perizinan pelepasan kawasan hutan yang menjadi bagian penting dari kelanjutan proyek ini. Kepala Perhutani Bojonegoro, Juwanto, menegaskan, “Pengajuan lahan seluas 130 hektare masih dalam proses persetujuan. Keputusan akhir ada di tingkat pemerintah pusat.”
Jika terealisasi, pabrik metanol di Bojonegoro akan menjadi bagian dari kawasan industri strategis yang memanfaatkan potensi gas alam setempat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan investasi besar, proyek ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian lokal dan nasional.
Penulis : Widiatmiko