EKONOMPEDIA.COM-Proyek jalan tol terpanjang di Indonesia, Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap atau Tol Getaci, kini berada dalam situasi yang penuh ketidakpastian. Dua konsorsium yang berpartisipasi dalam lelang prakualifikasi Tol Getaci dinyatakan tidak lolos. Kedua konsorsium tersebut adalah PT Trans Persada Sejahtera-PT Wiranusantara Bumi dan PT Dayamulia Turangga-PT China State Construction Overseas Development Shanghai.
Keputusan ini sesuai dengan hasil evaluasi dokumen prakualifikasi yang diajukan oleh kedua konsorsium. “Sesuai dengan ketentuan dalam dokumen prakualifikasi (Pasal II.Q.1), peserta prakualifikasi yang keberatan atas penetapan hasil prakualifikasi dapat mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya lima hari kerja setelah tanggal pengumuman prakualifikasi,” demikian tertulis dalam dokumen pengumuman lelang.
Tol Getaci sebelumnya dimenangkan oleh konsorsium PT Jasa Marga pada 2021. Namun, mundurnya salah satu anggota konsorsium membuat konsorsium tidak bisa menyetorkan uang jaminan dan membuat pemenangan tender dibatalkan pada awal 2023. Gagalnya tender tersebut mengubah status proyek Tol Getaci dari diprakarsai swasta atau unsolicited menjadi diprakarsai pemerintah atau solicited.
Tol Getaci, yang memiliki panjang mencapai 206,65 km dan menjadi yang terpanjang di Indonesia, diharapkan dapat menghubungkan dua provinsi yakni Jawa Barat di Gedebage, hingga Jawa Tengah di Cilacap. Nilai investasi diperkirakan mencapai Rp 37,14 triliun.
Kini, nasib proyek Tol Getaci menjadi pertanyaan besar. Apakah proyek ini akan dilanjutkan? Siapa yang akan mengambil alih? Bagaimana dampaknya terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia? Mari kita tunggu bersama jawabannya. Nasib Getaci, sebuah proyek jalan tol terpanjang yang kini berada di ujung tanduk.