EKONOMPEDIA.COM – Keraton Kasunanan Surakarta merupakan tempat ikonik di kota Solo. Keraton ini berlokasi di tengah kota solo, yaitu di jalan Baluwarti, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah. Jika sedang berkunjung ke kota solo, kurang tepat rasanya jika tidak mampir di keraton ini.
Komplek Keraton Kasunanan Surakarta juga terdapat museum yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Di sana, wisatawan bisa berkeliling dan melihat peninggalan-peninggalan bersejarah milik keraton. Harga tiket masuk di sini sangat terjangkau, yaitu Rp.25.000 ditambah Rp.10.000 untuk biaya pemandu. Dengan biaya sekali masuk tersebut, pengunjung bisa berkeliling sekitar wilayah keraton dan masuk museum.
Namun, bagi wisatawan, hanya bisa berkeliling di pelataran keraton, tidak diperkenankan masuk ke pendopo utama keraton, lantaran masih aktif digunakan sebagai tempat acara rutinan kerajaan dan juga masih dijadikan kediaman Raja Pakubuwono.
Seitap rombongan mendapat satu pemandu, yang bertugas membawa dan menceritakan sejarah yang terdapat di keraton ini. Di pelataran keraton, terdaapat sebuah Menara yang masih berdiri megah, yang bernama Menara Sanggabuwana. Konon, Menara tersebut dibangun untuk memantau pergerakan Belanda, sekaligus juga tempat pribadi Raja dalam menjamu tamu penting.
“Menara sanggabuwanan ini merupakan tempat yang sangat penting di sini,selain untuk memata-matai pergerakan Belanda kala itu, juga dijadikan tempat untuk raja bertemu dengan tamu penting, salah satunya Kanjeng Ratu kidul,” jelas pemandu.
Sementara itu, di sebelah timur bangunan pendopo utama, terdapat museum yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Para pengunjung bisa melihat langsung benda-benda bersejarah milik keraton sekaligus diceritakan secara langsung oleh pemandu keraton. Benda-benda peninggalan seperti kereta kencana, arca-arca, hingga “Sumur Sanga” masih tersimpan dan terjaga rapi oleh pengurus keraton dan museum.
Sebagai informasi, wisata keraton dan museum ini tidak buka setiap hari. Setiap jum’at, komplek wisata ini ditutup untuk umum lantaran jadwalnya wilayah keraton dibersihkan.
“setiap jum’at, komplek keton dan museum ini dibersihkan oleh abdi dalem, makanya hari jum’at tutup” ujar pemandu.
Wisata sejarah yang buka mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB ini selalu ramai pengunjung. Terlebih lagi, momen-momen seperti peringatan hari kemerdekaan ini menjadi tempat yang cocok untuk memeriahkan dengan cara belajar sekaligus ikut melestarikan sejarah bangsa Indonesia.(will)