EKONOMPEDIA.COM – PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (BNII) melaporkan kinerja yang positif pada kuartal pertama tahun 2023 dengan Laba Sebelum Pajak (PBT) meningkat sebesar 33,3% menjadi Rp750 miliar dibandingkan tahun lalu. Peningkatan ini didukung oleh peningkatan pendapatan pada pembiayaan segmen korporasi dan ritel yang naik di tengah membaiknya situasi ekonomi Indonesia. Bank juga membukukan kenaikan pendapatan dari transaksi Global Markets (GM) sehubungan dengan pasar yang bergairah, kinerja anak perusahaan yang meningkat, dan kualitas aset membaik.
Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) tercatat sebesar Rp566 miliar, naik 45,7% dari tahun lalu, seiring dengan peningkatan pendapatan komposisi aset Bank. Net Interest Income (NII) tercatat naik 6,7% Y-o-Y dan Net Interest Margin (NIM) meningkat 35 bps menjadi 5,1% Y-o-Y. Pendapatan non-bunga atau fee-based income naik 20,7% menjadi Rp574 miliar dari periode tahun lalu, terutama dari pendapatan fee Global Market yang tumbuh 98,7% menjadi Rp101 miliar di tengah pasar yang kembali bergairah. Bank juga membukukan kenaikan pendapatan recovery fee aset mencapai lebih dari 7x menjadi Rp142 miliar sebagai upaya Bank dalam melakukan perbaikan aset secara intensif dalam satu tahun terakhir.
Total kredit Bank tumbuh 7,7% pada kuartal pertama tahun 2023 menjadi Rp107,22 triliun didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel sebesar 14,6%, sedangkan kredit CFS Non-Ritel mencatat penurunan sebesar 5,0%. Maybank Indonesia telah memulai kegiatan bisnisnya di tahun 2023 ini dengan mencatat hasil yang positif melalui pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen bisnis pada sepanjang kuartal pertama tahun ini. Maybank Indonesia juga akan terus berupaya dalam menyeimbangkan komposisi simpanan nasabah agar dapat mengelola pendanaan dengan lebih efisien serta memperkuat fundamental Bank.
Total simpanan nasabah turun 2,2% menjadi Rp103,61 triliun dari strategi berkesimbungan yang diterapkan Bank untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah melalui pemanfaatan layanan digital dalam menghimpun dana nasabah. Namun demikian, Giro tumbuh 19,6% dan rasio CASA meningkat menjadi 51,9% pada Maret 2023 dari 47,1% pada Maret 2022.
Dari sisi kualitas aset, saldo NPL tercatat turun 8,8% Y-o-Y dan rasio Loan at Risk/LAR membaik. Rasio Non Performing Loan/NPL konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,4% (gross) dan 2,3% (net) pada Maret 2023 dari Maret 2022. Rasio Loan to Deposit/LDR dan Liquidity Coverage/LCR tercatat pada tingkat yang sehat, sementara rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat.
Melalui akselerasi digital, peningkatan fokus bisnis terhadap kebutuhan nasabah, mengedepankan fokus pasar regional, dan pertumbuhan bisnis perbankan Syariah serta aspek keberlanjutan Bank, Maybank Indonesia diharapkan dapat mendorong kinerja ke depannya.