Garuda Indonesia Menuju Era Baru: Target Resmi Gabung InJourney Oktober 2024

By Redaksi 3 Min Read
- Advertisement -

EKonompedia.com – Garuda Indonesia (GIAA), maskapai penerbangan nasional ternama, menargetkan untuk resmi bergabung dengan InJourney, holding BUMN aviasi, pada Oktober 2024. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra, menandakan langkah penting dalam transformasi dan restrukturisasi perusahaan.

Proses Menuju InJourney

Proses bergabungnya Garuda Indonesia dengan InJourney telah dimulai sejak tahun 2022. Pada November 2022, Kementerian BUMN menyetujui pembentukan InJourney sebagai holding aviasi dan pariwisata. InJourney akan menjadi wadah bagi Garuda Indonesia, PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, dan PT Hotel Indonesia Natour (Persero).

Manfaat Bergabung dengan InJourney

- Advertisement -

Penggabungan dengan InJourney diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat bagi Garuda Indonesia, antara lain:

  • Penguatan modal dan keuangan: InJourney akan memberikan dukungan finansial yang dibutuhkan Garuda Indonesia untuk menyelesaikan proses restrukturisasi dan pemulihan kinerja.
  • Sinergi dan efisiensi: InJourney akan memungkinkan terciptanya sinergi dan efisiensi di antara BUMN aviasi dan pariwisata, sehingga meningkatkan daya saing dan memperkuat ekosistem penerbangan dan pariwisata nasional.
  • Akses ke jaringan dan sumber daya: InJourney memiliki akses ke jaringan dan sumber daya yang luas, yang dapat dimanfaatkan Garuda Indonesia untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan layanannya.

Target dan Harapan

Irfan Setiaputra menargetkan proses penyatuan Garuda Indonesia dengan InJourney dapat dirampungkan pada Oktober 2024. Penggabungan ini diharapkan dapat menjadi awal kebangkitan Garuda Indonesia dan mengantarkan maskapai ini menuju era baru yang lebih gemilang.

Dukungan dan Tantangan

Proses transformasi dan restrukturisasi Garuda Indonesia membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, karyawan, dan kreditur. Di sisi lain, Garuda Indonesia juga perlu mengatasi berbagai tantangan, seperti:

- Advertisement -
  • Persaingan yang ketat: Industri penerbangan global merupakan industri yang sangat kompetitif. Garuda Indonesia perlu meningkatkan daya saingnya agar dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain.
  • Harga bahan bakar avtur: Harga bahan bakar avtur yang tinggi merupakan salah satu faktor yang membebani biaya operasional Garuda Indonesia.
  • Kondisi ekonomi global: Kondisi ekonomi global yang tidak stabil dapat berdampak pada permintaan penerbangan.

Penggabungan Garuda Indonesia dengan InJourney merupakan langkah penting dalam upaya pemulihan dan transformasi maskapai penerbangan nasional ini. Dengan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak, diharapkan Garuda Indonesia dapat bangkit dan mencapai targetnya untuk menjadi maskapai penerbangan yang kompetitif dan profitable di era baru.

- Advertisement -
Share This Article