EKONOMPEDIA.COM – Jakarta, Layanan perbankan milik Bank Syariah Indonesia (BSI) mengalami gangguan sejak Senin. Hingga kemarin, BSI terus berupaya memulihkan layanan.
Penyebab terganggunya layanan ini diungkapkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Dalam keterangannya dia menyebut ada serangan yang dilancarkan ke BSI sehingga membuat sistem bank bermasalah.
Erick mengungkapkan dia telah mendapat laporan terkait gangguan tersebut. BSI sedang melakukan transisi perbaikan sistem IT. Namun juga ada serangan sehingga sistem down hingga hampir satu hari.
“Tapi saya tahu, saya pantau, pak Dirut dan timnya ada di sana dan terbukti kemarin pagi kalau tidak salah. Itu sistem ATM-nya sudah mulai jalan,” jelas dia dalam keterangannya, Selasa (10/5/2023).
“Laporannya seperti itu. Tapi kan kembali lebih baik kita cek, jangan sampai dibilang serangan. Tetapi kemarin saya sudah cek dengan tim kami memang ada serangan seperti itu,” kata dia.
Erick mengatakan, BSI harus memperkuat sistem IT di internal mereka. Dia menyebut beberapa hari lalu juga telah bertemu dengan Direktur Utama BSI dan berdiskusi membahas sistem IT bank.
“Beliau yang membawa isu, eh tiba-tiba terjadi, ya memang sudah jalannya,” kata dia.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta BSI untuk mempercepat pemulihan layanan agar nasabah bisa kembali bertransaksi normal.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan saat ini OJK mencermati adanya gangguan layanan pada delivery channel BSI pada 8 Mei 2023.
“Menyikapi hal tersebut, OJK melakukan langkah yang diperlukan antara lain meminta BSI memastikan layanan kepada nasabah tetap dapat berjalan, mempercepat pemulihan layanan kepada nasabah dengan menyelesaikan sumber gangguan layanan. Serta meningkatkan mitigasi untuk menyikapi potensi gangguan di kemudian hari,” kata dia kepada Ekonompedia.com, Selasa (10/5/2023).
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menyampaikan permohonan maaf atas kendala yang dialami nasabah dalam mengakses layanan BSI sekaligus menegaskan komitmen untuk menjaga keamanan dana dan data milik nasabah.
Hery mengungkapkan saat ini BSI terus melakukan proses normalisasi dengan fokus utama untuk menjaga dana dan data nasabah tetap aman, dan hingga saat ini proses normalisasi layanan telah dilakukan dengan baik.
“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ujar Hery dalam keterangan resmi.(red)