EKONOMPEDIA.COM-Dalam sebuah laporan yang mengejutkan, utang nasional bruto pemerintah Amerika Serikat telah mencapai angka yang belum pernah terjadi sebelumnya, melampaui 34 triliun dolar AS atau sekitar Rp 528,3 ribu triliun. Angka ini menandakan sebuah rekor tertinggi dan membawa implikasi serius bagi masa depan ekonomi AS.
Kenaikan Utang yang Tak Terduga telah mempercepat pertumbuhan utang AS, yang sebelumnya diperkirakan oleh Kantor Anggaran Kongres akan mencapai 34 triliun dolar AS pada tahun fiskal 2029. Namun, kenyataannya, utang tersebut telah tumbuh lebih cepat dari perkiraan.
Dampak Ekonomi dan Politik Kenaikan utang ini terjadi di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga, yang membuat biaya untuk melunasi utang menjadi lebih mahal. Situasi ini telah menjadi sumber ketegangan politik di Washington, dengan anggota parlemen dari kedua partai yang terpecah secara politik harus mencari solusi untuk menghindari risiko gagal bayar.
Pandangan Para Ahli Para ahli ekonomi menekankan bahwa meskipun utang nasional tampaknya tidak menjadi beban bagi perekonomian AS saat ini, Washington perlu mengeluarkan uang dengan lebih bijaksana. “Sejauh ini, Washington telah mengeluarkan uang seolah-olah kita memiliki sumber daya yang tidak terbatas,” kata Sung Won Sohn, profesor ekonomi Universitas Loyola Marymount.
Langkah-langkah ke Depan Menghadapi tantangan ini, beberapa pakar telah meminta Kongres untuk membentuk komisi fiskal bipartisan guna mengatasi penyebab jangka panjang dari utang nasional. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa AS tidak terjerumus ke dalam krisis keuangan yang lebih dalam di masa depan.
Dengan data dan informasi yang akurat, artikel ini menyoroti urgensi untuk bertindak segera dalam menghadapi bom waktu utang yang mengancam stabilitas ekonomi Amerika Serikat.
