BI Tahan Suku Bunga Acuan demi Stabilitas Ekonomi di Tengah Gejolak Global

By Redaksi 3 Min Read
BI Tahan Suku Bunga Acuan demi Stabilitas Ekonomi di Tengah Gejolak Global
BI Tahan Suku Bunga Acuan demi Stabilitas Ekonomi di Tengah Gejolak Global
- Advertisement -

Ekonompedia.comBank Indonesia (BI), dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) yang diadakan pada 21-22 Mei 2024, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level 6,25%. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan beberapa faktor, di antaranya:

  • Menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah: Tekanan global, seperti kenaikan suku bunga di negara maju dan ketidakpastian geopolitik, berpotensi melemahkan Rupiah. Mempertahankan BI-Rate membantu menjaga daya tarik investasi di Indonesia dan menstabilkan nilai tukar Rupiah.
  • Menjaga inflasi: BI memprediksi inflasi akan mencapai sasaran 2,3-3,3% pada tahun 2024. Mempertahankan BI-Rate membantu mengendalikan inflasi agar tetap dalam kisaran sasaran.
  • Mendukung pertumbuhan ekonomi: BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,1-5,3% pada tahun 2024. Mempertahankan BI-Rate membantu menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan langkah pre-emptive dan forward-looking untuk memastikan stabilitas ekonomi di tengah tekanan global. BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik, dan siap untuk menyesuaikan kebijakan moneternya jika diperlukan.

Keputusan BI untuk mempertahankan BI-Rate mendapat respons positif dari berbagai pihak. Para ekonom menilai bahwa keputusan ini tepat dan sejalan dengan kondisi ekonomi saat ini.

Ekonom dari Bank Mandiri, Anton Widiastanto, mengatakan bahwa keputusan BI untuk mempertahankan BI-Rate menunjukkan komitmen BI untuk menjaga stabilitas ekonomi. “Keputusan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan menunjukkan bahwa BI fokus pada stabilitas,” ujarnya.

- Advertisement -

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menambahkan bahwa keputusan BI ini akan membantu menjaga daya tarik investasi di Indonesia. “Keputusan ini akan membantu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan menarik investasi asing ke Indonesia,” tuturnya.

Meskipun demikian, beberapa pihak juga mengingatkan BI untuk tetap waspada terhadap risiko global yang dapat memengaruhi ekonomi Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, M. Arsjad Rasjid, meminta BI untuk terus memantau perkembangan ekonomi global dan bersiap untuk mengambil langkah-langkah antisipasi jika diperlukan. “BI perlu terus memantau perkembangan ekonomi global dan bersiap untuk mengambil langkah-langkah antisipasi jika diperlukan,” ujarnya.

Secara keseluruhan, keputusan BI untuk mempertahankan BI-Rate merupakan langkah yang tepat untuk menjaga stabilitas ekonomi di tengah tekanan global. Keputusan ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

- Advertisement -
Share This Article