EKonompedia.com – Kabar gembira datang dari Bank Dunia, yang baru-baru ini melaporkan bahwa tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia telah mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data Paritas Daya Beli (PPP) 2011, di mana ambang batas kemiskinan ekstrem didefinisikan sebagai hidup dengan pendapatan kurang dari US$1,90 per hari, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia turun dari 19% pada tahun 2002 menjadi 1,5% pada tahun 2022.
Penurunan drastis ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dalam upaya Indonesia memerangi kemiskinan. Hal ini patut diapresiasi sebagai hasil dari kerja keras pemerintah, berbagai pemangku kepentingan, dan seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Country Director Bank Dunia Indonesia, Satu Kahkonen, pencapaian ini dimungkinkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan: Ekonomi Indonesia telah menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam beberapa dekade terakhir, yang membantu menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga.
- Dukungan fiskal pemerintah: Pemerintah telah menggelontorkan dana yang signifikan untuk program-program perlindungan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasar mereka.
- Investasi dalam infrastruktur: Pemerintah telah meningkatkan investasi dalam infrastruktur, seperti jalan, jembatan, dan irigasi, yang membuka akses ke pasar dan peluang ekonomi bagi masyarakat di daerah pedesaan.
- Meningkatnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan: Akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas telah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan membuka peluang untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.
Meskipun kemajuan ini patut disyukuri, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Bank Dunia merekomendasikan beberapa langkah untuk mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia, seperti:
- Meningkatkan kualitas perlindungan sosial: Perluasan cakupan dan manfaat program-program perlindungan sosial, seperti asuransi kesehatan dan program pensiun, dapat membantu masyarakat miskin dan rentan untuk lebih terlindungi dari risiko ekonomi.
- Memperkuat investasi dalam pendidikan dan kesehatan: Meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan dapat membantu meningkatkan produktivitas dan pendapatan masyarakat, sehingga membuka peluang untuk keluar dari kemiskinan.
- Mendorong inklusi keuangan: Memberikan akses yang lebih luas kepada layanan keuangan formal dapat membantu masyarakat miskin dan rentan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan membangun aset.
Penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia untuk memerangi kemiskinan. Dengan terus bekerja sama dan menerapkan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mencapai tujuannya untuk menjadi negara bebas kemiskinan di masa depan.
