EKONOMPEDIA.COM – Bojonegoro, sebanyak 716 formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) guru di Bojonegoro kemungkinan tidak terisi. Sebab, Badan Kepegawaian nasional (BKN) memastikan tidak ada penambahan waktu pendaftaran. Sebaliknya, pendaftar PPPK tenaga kesehatan (nakes) ada lebih banyak dari kuota tersedia.
Kepala BKPP Bojonegoro Aan Syahbana mengatakan, jumlah kuota PPPK guru sebanyak 3.942 formasi. Namun, hingga hari terakhir pendaftaran, jumlah pendaftarnya 3.226 formasi. Sehingga, ada 716 formasi tidak ada pendaftarnya. ‘’Formasi itu tidak terisi,’’ jelasnya.
Aan menjelaskan, formasi tidak ada pendaftarnya itu dipastikan kosong. Sebab, hingga kini BKN tidak menginstruksikan membuka perpanjangan pendaftaran. Karena itu, 716 formasi itu dipastikan kosong.
Banyak faktor penyebab kosongnya formasi itu. Misalnya, tidak masuknya guru honorer di data pokok pendidikan (dapodik). Kemudian, ijazah tidak linier dengan formasi. Misalnya, ijazah matematika namun menjadi honorer di SD. ‘’Rata-rata mereka adalah guru di sekolah swasta,’’ jelasnya.
Pendafataran PPPK tahun ini tidak hanya bisa oleh honorer sekolah negeri. Honorer sekolah swasta bisa mendaftar, asalkan masuk di dapodik.
Sementara itu, pendaftarn PPPK tenaga kesehatan justru melebihi kuota. Dari kuota disediakan sebanyak 854 formasi. Pendaftarnya mencapai 865 orang. Ada kelebihan sebanyak 11 pendaftar. ‘’Nantinya mereka harus bersaing untuk lolos,’’ jelasnya.
Saat ini seleksi PPPK masuk tahapan masa sanggah. Masyarakat bisa menyanggah mereka masuk sebagai peserta seleksi PPPK. Setelah masa sanggah akan ada penilaian kinerja. Penilaian itu dilakukan oleh guru, kepala sekolah, dan pengawas.‘’ Jadi, yang ujian mereka. Bukan peserta PPPK,’’ ujarnya.
Aan menambahkan, tahun ini seleksi aparatur sipil negara (ASN) hanya ada PPPK. Tahun depan diperkirakan akan ada seleksi PPPK dan CPNS.