Harga Energi Global: Turun dari Rekor Tertinggi dan Dampaknya pada Inflasi

1 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-kabar baik datang bagi perekonomian global. Harga energi global mulai turun dari rekor tertinggi, memberikan sedikit kelegaan terhadap tekanan inflasi. Mari kita telaah lebih dalam:

Kondisi Harga Energi Global:

  • Menurut data International Energy Agency (IEA), emisi karbon dioksida terkait penggunaan energi fosil secara global mencapai 37,4 gigaton pada 2023.
  • Meskipun angka ini meningkat 1,1% dibanding tahun sebelumnya, peningkatan emisi energi global pada 2024 sedikit melambat dibanding 2022 yang tingkat kenaikannya saat itu mencapai 1,3% (year-on-year / yoy).

Penyumbang Utama Emisi Energi: Batu Bara dan Faktor Lainnya:

  • Emisi batu bara menyumbang lebih dari 65% terhadap peningkatan emisi energi global pada 2024.
  • Turunnya pembangkitan listrik tenaga air secara global akibat kekeringan juga telah meningkatkan emisi.

Langkah Positif dan Tantangan:

- Advertisement -
  • Penambahan kapasitas pembangkit listrik tenaga angin dan surya yang naik 75% (yoy) serta penjualan mobil listrik secara global meningkat 35% (yoy) menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan emisi energi global pada 2023.
  • Meski begitu, upaya yang lebih besar untuk mendorong investasi energi ramah lingkungan masih diperlukan.

Dengan penurunan harga energi, kita berharap dapat mengurangi tekanan inflasi dan memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi. Mari kita terus berupaya menuju energi yang lebih berkelanjutan.

- Advertisement -
Share This Article