Yang Tersisa dari Agenda Berjalan Tiga Proyek Besar Bojonegoro 2024

4 Min Read
Yang Tersisa dari Agenda Berjalan Tiga Proyek Besar Bojonegoro 2024 (Ilustrasi)
Proyek Bendungan Karangnongko yang membelah Bengawan Solo yang membatasi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. (Foto: tangkapan layar youtube
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Kabupaten Bojonegoro terus mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi pada tahun 2024. Ada dua proyek besar dan satu proyek perencanaan besar yang diagendakan tahun 2024 dan kini tengah berjalan, dengan nilai investasi triliunan rupiah.
Tiga proyek besar menjadi perhatian utama, dengan kemajuan yang beragam. Tiga proyek besar dengan nilai triliunan ini, diharapkan akan meningkatkan kemakmuran petani dan ekonomi warga Bojonegoro.

Berikut adalah perkembangan terbaru dari proyek-proyek tersebut: Bendungan Karangnongko, Pembangunan pabrik metanol di sekitar tambang minyak di Kecamatan Ngasem atau di Kecamatan Gayang Bojonegoro dan proyek pipanisasi untuk air minum di sejumlah kecamatan di Bojonegoro dari Waduk Gongseng, Temayang, Bojonegoro.

Sebagai catatan, Bendungan Karangnongko terletak di perbatasan Kabupaten Bojonegoro (Jawa Timur) dan Kabupaten Blora (Jawa Tengah). Proyek ini memiliki nilai total Rp 1,218 triliun, dengan rincian Rp 488 miliar untuk paket 2 yang dikerjakan oleh Waskita ditambah Rp 730 miliar untuk bagian lain yang ditangani oleh Hutama Karya.

Proyek yang telah dirancang puluhan tahun silam ini, setidaknya bisa meminimalisir dampak banjir Bengawan Solo. Juga menyalurkan air ke Tanah Solo Vallei Werken (SVW) untuk irigasi pertanian wilayah selatan. Kemudian, untuk penyediaan air irigasi, pengendalian banjir, dan pasokan air baku domestik serta industry dan potensi pengembangan sektor pariwisata.
Sektor wisata air di sekitar Waduk Karangnongko, tentu akan menggerakkan warga sekitar di Kecamatan Ngraho dan Kecamatan Margomulyo. Juga desa-desa di Kecamatan Mendenrejo, yang ada di Kabupaten Blora.

- Advertisement -

Pemerintah Bojonegoro juga merencanakan pembangunan pabrik metanol di Bojonegoro dengan nilai investasi sekitar Rp 19,02 triliun (US$ 1,2 miliar). Pabrik ini berupaya memenuhi kebutuhan bahan baku biodiesel yang selama ini diimpor. Diproyeksikan dibangun di atas lahan 130 hektare lebih, di antara Kecamatan Gayam dan Kecamatan Ngasem, kemungkinan menggunakan lahan milik Perhutani.

Jika terealisasi, proyek ini bisa menyerap tenaga kerja sekitar 3.000 orang warga Bojonegoro. Yang tak kalah penting yaitu meningkatkan kapasitas produksi energi berbasis bioethanol serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Apalagi selama ini, Pemerintah Indonesia, masih sangat tergantung metanol tetapi harus impor.Lokasi pabrik metanol diproyeksikan dekat dengan tambang minyak dan gas bumi di sekitar Kecamatan Gayam dan Kecamatan Ngasem, Bojonegoro.

Proyek besar ketiga yaitu, pipanisasi Proyek Air Minum dari Bendungan Gongseng Jaringan pipa dari Bendungan Gongseng melayani enam kecamatan di Bojonegoro. Anggaran untuk pipanisasi tahun 2024-2025 mencapai Rp 28 miliar, dengan panjang pipa 48.050 km. Dikabarkan proyek ini telah terealisasi sekitar 50 persen.

Daerah selatan Bojonegoro yang jauh dari Sungai Bengawan Solo, juga dibutuhkan akses air. Di antaranya penyediaan air minum bersih untuk masyarakat. Masyarakat berharap, penyediaan air bersih menangkau di Kecamatan Kedungadem, Kecamatan Sugihwaras dan Kecamatan Kepohbaru, yang melintasi sebanyak 48 desa di Bojonegoro bagian selatan.

Proyeksi tahun 2025 ini, jaringan pipanisasi air minum akan diperluas ke Kecamatan Temayang, Kecamatan Sukosewu, dan Kecamatan Bubulan. Selama ini, enam kecamatan di Bojonegoro bagian selatan kerap didera krisis air bersih. Setidaknya jiga kemarau memuncak.
Dengan agenda sisa proyek berjalan, Bojonegoro dengan anggaran APBD tahun 2024 sebesar Rp8,2 triliun atau terbesar kedua setelah Kota Surabaya, maka, tiga proyek besar itu bisa cepat terselesaikan.Pun juga dengan Kabupaten Bojonegoro dengan bupati dan wakuil bupati baru. Optimisme, proyek besar dari pemerintah akan menjadi harapan masyarakat di kabupaten ini.

- Advertisement -

Penulis : Widiatmiko

- Advertisement -
Share This Article