Ekonompedia.com – Musisi Tompi geram dengan konten Youtube Atta Halilintar yang membahas rumah mewahnya. Dalam video tersebut, Atta menyebut harga rumah Tompi mencapai Rp150 miliar, jauh melebihi harga sebenarnya.
Ketidaksesuaian informasi ini membuat Tompi marah. Ia merasa Atta dan timnya telah menyebarkan informasi bohong dan menyesatkan publik. “Ini adalah bentuk kebodohan yang diciptakan content creator,” ungkap Tompi, dikutip dari Instagram @lambegosiip.
Tompi kesal karena konten Atta ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman dan memicu kecemburuan sosial. Ia pun meminta Atta untuk klarifikasi dan meluruskan informasi yang salah tersebut.
“Kalau dia ngibul, penjarain!” tegas Tompi. Ia juga meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menindak Atta jika terbukti melakukan pelanggaran pajak.
Konten Atta Halilintar ini memang menuai kritik dari berbagai pihak. Banyak yang menilai bahwa Atta tidak bijak dalam membuat konten dan kurang bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi.
Sebagai figur publik dengan jutaan pengikut, Atta seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi. Kontennya yang menyesatkan publik dapat berakibat negatif, seperti memicu kecemburuan sosial dan keresahan masyarakat.
Kasus ini menjadi pengingat bagi para content creator untuk selalu mengedepankan etika dan tanggung jawab dalam membuat konten. Konten yang dibuat haruslah informatif, edukatif, dan tidak menyesatkan publik.
Berikut beberapa poin penting dari berita ini:
- Tompi geram dengan konten Youtube Atta Halilintar yang membahas rumah mewahnya dengan harga yang tidak sesuai.
- Tompi meminta Atta untuk klarifikasi dan meluruskan informasi yang salah.
- Tompi juga meminta DJP untuk menindak Atta jika terbukti melakukan pelanggaran pajak.
- Konten Atta Halilintar menuai kritik dari berbagai pihak karena dinilai menyesatkan publik.
- Kasus ini menjadi pengingat bagi para content creator untuk selalu mengedepankan etika dan tanggung jawab dalam membuat konten.