Ekonompedia.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil keluar dari zona merah dan beranjak naik ke zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (9/7). IHSG menguat 18,82 poin atau 0,26% ke level 7.269, setelah sempat terkoreksi tipis di awal perdagangan.
Penguatan IHSG hari ini didorong oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Peningkatan harga komoditas global: Harga komoditas global seperti batubara, minyak sawit, dan nikel mengalami kenaikan, yang mendorong saham-saham emiten terkait naik.
- Sentimen positif dari bursa Asia: Bursa saham di Asia mayoritas menguat hari ini, yang turut mengangkat sentimen investor di Indonesia.
- Aksi beli investor asing: Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp 241,96 miliar di pasar reguler.
Meskipun IHSG menguat, masih terdapat beberapa sektor yang mengalami pelemahan, seperti sektor perbankan dan sektor barang konsumsi.
Analis memprediksi IHSG masih berpotensi untuk menguat dalam jangka pendek, didukung oleh beberapa faktor seperti:
- Membaiknya kinerja emiten: Emiten-emiten diprediksi akan membukukan kinerja keuangan yang positif di kuartal II 2024.
- Pelonggaran kebijakan moneter: Bank Indonesia (BI) diprediksi akan kembali melonggarkan kebijakan moneternya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Masuknya dana asing: Investor asing diprediksi akan kembali masuk ke pasar saham Indonesia seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi global.
Namun, investor perlu tetap mewaspadai beberapa risiko yang dapat menghambat pergerakan IHSG, seperti:
- Peningkatan inflasi global: Inflasi global yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menekan kinerja emiten.
- Ketidakpastian geopolitik: Ketidakpastian geopolitik seperti ketegangan antara Amerika Serikat dan China dapat memicu volatilitas di pasar saham.
- Kenaikan suku bunga global: Kenaikan suku bunga global dapat membuat investasi di pasar saham menjadi kurang menarik.
Secara keseluruhan, IHSG masih berpeluang untuk menguat dalam jangka pendek. Namun, investor perlu tetap cermat dalam memilih saham dan melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalkan risiko.
Berikut beberapa tips untuk berinvestasi di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif:
- Lakukan riset yang mendalam: Sebelum berinvestasi, pelajari terlebih dahulu profil dan kinerja keuangan emiten yang ingin dibeli.
- Diversifikasi portofolio: Jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang. Diversifikasikan portofolio Anda dengan berinvestasi di berbagai sektor dan kelas aset.
- Investasikan dengan jangka panjang: Jangan tergoda untuk melakukan trading jangka pendek. Investasikan dengan jangka panjang untuk memaksimalkan keuntungan.
- Gunakan jasa perencana keuangan: Jika Anda masih ragu, konsultasikan dengan perencana keuangan untuk mendapatkan saran investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.