Ekonompedia.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengungkapkan strategi yang akan ditempuh untuk mencapai target penerimaan pajak digital pada tahun 2024. Berdasarkan pernyataannya, target penerimaan pajak sebesar Rp1.989 triliun akan didukung oleh beberapa langkah konkret1. Berikut adalah beberapa poin penting:
- Reformasi Perpajakan: Sri Mulyani menekankan pentingnya reformasi perpajakan sebagai salah satu kunci untuk mencapai target. Langkah-langkah ini melibatkan perubahan dalam sistem perpajakan yang lebih efisien dan transparan.
- Implementasi Coretax Administration System: Penerapan sistem administrasi perpajakan yang terintegrasi (coretax administration system) akan membantu mempercepat proses pengumpulan dan pemrosesan data pajak.
- Ekstensifikasi dan Intensifikasi: Upaya untuk memperluas basis pajak (ekstensifikasi) dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak (intensifikasi) akan menjadi fokus. Dengan cara ini, penerimaan pajak dapat ditingkatkan secara signifikan.
- Sinergi dengan Instansi Lainnya: Sri Mulyani juga menyoroti pentingnya kerjasama dengan instansi lain, termasuk Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) serta kementerian lainnya.
Dalam rangka mencapai target penerimaan pajak digital, pemerintah juga akan mengandalkan pajak penghasilan (PPh) badan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)/Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)1. Target setoran PPh badan pada tahun depan mencapai Rp428,59 triliun, naik 6,8% dari target tahun ini. Sementara itu, target PPN/PPnBM pada tahun depan ditetapkan sebesar Rp811,36 triliun, naik 11% dibandingkan dengan target tahun ini1.
Sri Mulyani optimistis bahwa langkah-langkah ini akan membawa hasil positif dan memastikan tercapainya target penerimaan pajak digital pada tahun 20241. Semoga informasi ini bermanfaat! 🌟
