“Siksa Kubur”: Harapan Baru bagi Perekonomian Kreatif Indonesia

By akbarokah 2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Dalam keheningan malam yang sunyi, film horor Indonesia “Siksa Kubur” tidak hanya menggugah ketakutan, tetapi juga menjanjikan kebangkitan ekonomi kreatif. Dengan sutradara terkemuka Joko Anwar di kemudi, film ini diharapkan menjadi katalis yang mendorong pertumbuhan industri film horor di Indonesia, sekaligus memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi nasional.

  • Pertumbuhan Pasar: Film “Siksa Kubur” tiba di tengah tren positif di box office Indonesia, di mana film horor telah mendominasi penjualan tiket. Dengan penonton yang kembali ke bioskop pasca-pandemi, film horor seperti “Siksa Kubur” berpotensi besar untuk meneruskan kesuksesan fenomenal seperti “KKN di Desa Penari”, yang telah menjual 9,2 juta tiket.
  • Dampak Ekonomi: Industri film horor telah terbukti sebagai penggerak ekonomi kreatif. Dengan pendapatan yang mencapai Rp 2,1 triliun pada tahun 2018, setengah dari pendapatan tersebut berasal dari film-film nasional. “Siksa Kubur” diharapkan dapat meningkatkan angka tersebut melalui penjualan tiket, merchandise, dan turisme film.
  • Sinergi Budaya dan Ekonomi: Film ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memperkaya warisan budaya Indonesia. Dengan mengangkat tema siksa kubur yang bersumber dari ajaran agama Islam, “Siksa Kubur” berpotensi menarik minat penonton dari negara-negara dengan populasi Muslim yang besar, membuka peluang ekspor budaya yang menguntungkan.
  • Pengaruh Sosial: “Siksa Kubur” juga berperan dalam meningkatkan kesadaran sosial dan spiritual. Melalui penceritaan yang mendalam dan karakter yang kuat, film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang kehidupan setelah kematian, mempertanyakan nilai-nilai moral, dan mengintrospeksi diri.

Film “Siksa Kubur” bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga sebuah harapan bagi perekonomian kreatif Indonesia. Dengan dukungan penuh dari industri film, pemerintah, dan masyarakat, film ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam sejarah perfilman Indonesia dan membawa dampak positif yang berkelanjutan bagi ekonomi dan budaya bangsa.

- Advertisement -
Share This Article