Ekonompedia.com – Di tengah gempuran tren global kendaraan berkelanjutan, bisnis motor listrik di Indonesia menghadapi tantangan yang berat. Meski pemerintah telah menggulirkan berbagai insentif, seperti subsidi senilai Rp7 juta per unit, respons pasar tampaknya belum sehangat yang diharapkan.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyoroti tiga hal yang menjadi penghambat maksimalnya penyaluran subsidi motor listrik, termasuk kompleksitas administrasi dan kurangnya kesadaran publik. Penjualan motor listrik Grup Djarum (Polytron), misalnya, didominasi oleh skema subsidi, dengan penjualan mencapai 4.250 unit, namun 95% di antaranya menggunakan subsidi.
Pada kuartal terakhir tahun 2023, penyaluran subsidi motor listrik telah melampaui capaian sepanjang tahun sebelumnya, namun masih ada kekhawatiran terkait dengan rendahnya pembeli motor listrik yang berdampak pada lemahnya kredit yang dikucurkan. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan, masih ada hambatan yang perlu diatasi.
Di sisi lain, terdapat kabar baik dari penelitian yang dilakukan Foundry bersama Deloitte Indonesia, yang menunjukkan peningkatan penjualan motor listrik sebesar 13,2 kali dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan ini didorong oleh teknologi battery swapping dan peningkatan infrastruktur, seperti penambahan titik swap station yang kini telah mencapai 1.700 titik di Indonesia.
Namun, pertumbuhan ini belum sepenuhnya mencerminkan keberhasilan bisnis motor listrik. Masih ada kendala yang dihadapi, seperti masalah tekanan ban dan kendala pengisian daya pada beberapa model. Ini menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam hal kualitas produk dan layanan purna jual.
Dalam menghadapi situasi ini, strategi yang komprehensif dan kolaborasi antara pemerintah, produsen, dan konsumen menjadi kunci. Peningkatan kesadaran publik, penyederhanaan proses administrasi, dan penjaminan kualitas produk adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mendorong pertumbuhan bisnis motor listrik di Indonesia.
Kita berharap, dengan langkah-langkah strategis dan sinergi yang kuat, bisnis motor listrik di Indonesia dapat bersinar kembali, seiring dengan upaya global menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.