EKONOMPEDIA.COM, Jayapura – Secara Nasional Perekonomian Indonesia diprediksikan akan tetap tumbuh meskipun mengalami perlambatan, sementara ekonomi Regional Papua diharapkan kembali menguat.
Kepala Kanwil DJPb Papua Moudy Hermawan menjelaskan, prospek ekonomi Papua dapat kembali menguat, dari sisi konsumsi maupun produksi. Dari sisi konsumsi didukung permintaan pada saat lebaran, kemudian dari sisi produksi ditunjukkan oleh pertumbuhan konsumsi listrik yang mencapai 74,72% (yoy).
“Tumbuhnya elektrifikasi di Papua mengindikasikan produktivitas masyarakat dan dunia usaha di Papua yang meningkat. Selain itu, pertumbuhan penjualan semen domestik pada bulan Mei 2023 menunjukkan lonjakan yang signfikan, tumbuh 16,7% (yoy),“ ujarnya.
Moudy mengakui kenaikan penjualan semen di Papua dipicu oleh dimulainya akselerasi pembangunan di sejumlah daerah, terutama oleh pemerintah. Sementara dari sisi konsumsi, penjualan kendaraan bermotor terus mengalami peningkatan tiap bulan. Kepemilikan tertinggi terdapat pada jenis sepeda motor yang mencapai sekitar 1,09 juta.
“Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor mengindikasikan peningkatan konsumsi RT dan PDB sektor perdagangan. Sementara jika dilihat dari tingkat okupansi hotel, geliat aktivitas leisure masyarakat Papua meningkat seiring okupansi hotel yang tumbuh 34,83 persen (yoy),” terangnya.
Kenaikan okupansi hotel ini diperkirakan terjadi karena adanya momen libur sekolah. Selanjutnya, tingkat inflasi domestik per Maret mencapai 3,69% (yoy), yang merupakan andil dari hampir seluruh kelompok pengeluaran.
“Pengendalian inflasi pangan terus diperkuat untuk menjaga stabilitas harga terutama di masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Inflasi yang terkendali menjadi hal positif dan membantu meningkatkan daya beli masyarakat. Dari sisi eksternal, kinerja Neraca Perdagangan (NP) masih melanjutkan surplus. NP Mei 2023 surplus sebesar USD587,39 juta, dengan ekspor USD620,17 juta dan impor USD32,78 juta,” tambahnya.
Selain itu, setelah pada tiga bulan pertama sempat mengalami kontraksi, ekspor Mei 2023 kembali menguat dan tumbuh positif sebesar 33,86% (yoy). ”Outlook pertumbuhan ekonomi Papua 2023 relatif stabil, didorong oleh peningkatan permintaan domestik, baik konsumsi rumah tangga maupun investasi. Meski demikian, ketidakpastian global masih harus tetap diwaspadai,” terangnya.
Seperti halnya yang diungkapkan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak Nurfransa Wira S bahwa secara global, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan.
“Hal ini juga dipicu oleh dampak global dimana perekonomian dunia, akan tetapi kami tetap menjaga agar stabilitas perekonomian di Indonesia tetap terjaga,” terangnya.
Penurunan ekonomi hampir di semua Negara, pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang terkuat dari negara-negara lain, di kuartal 1 mencapai 5 persen.