EKONOMPEDIA.COM-Pohon Winong raksasa yang tumbuh di kawasan Sendang Grogolan, Dusun Grogolan, Desa Ngunut, Kecamatan Dander, Bojonegoro. Dilihat fisiknya, memang menarik perhatian karena ukurannya yang sangat besar dan usianya yang diperkirakan sudah lebih dari 100 tahun.
Pohon ini, yang dikenal dengan nama ilmiahnya Tetrameles nudiflora, memiliki diameter batang sekitar 5 meter, sehingga membutuhkan 8-9 orang dewasa untuk bisa merangkul batang bawahnya.
Pohon ini tumbuh di antara tiga sumber mata air yang mengalir ke Sendang Grogolan, yang juga dimanfaatkan oleh PDAM Bojonegoro untuk keperluan air bersih.
Sendang Grogolan berlokasi sekitar 16 kilometer di selatan Kota Bojonegoro, dan akses menuju tempat ini relatif mudah dengan jarak sekitar 300 meter dari jalan poros kecamatan yang menghubungkan Kecamatan Dander dan Kecamatan Ngasem.
Selain menjadi tempat wisata yang menarik karena keasrian dan kesejukan lokasinya, pohon Winong ini juga menjadi simbol dari tradisi dan budaya setempat, seperti acara sedekah desa atau manganan, yang merupakan ritual syukur setelah panen raya.
Pohon Winong yang menjulang tinggi ini sering menjadi objek kunjungan para wisatawan. Suasana yang rindang dan sejuk di sekitar pohon serta keberadaan makam Grogolan di dekatnya menambah keunikan kawasan ini. “Pohonnya besar menjulang,” ujar Agung,27, tahun, warga Kota Bojonegoro pada Ekonompedia.com, Sabtu 28 September 2024.
Mata air Sendang Grogolan sendiri merupakan daya tarik tersendiri. Airnya yang jernih saat musim kemarau menjadi tempat favorit pengunjung, meskipun saat musim hujan airnya kadang tercampur lumpur akibat erosi tebing di sekitar sendang.
Wisata di Sendang Grogolan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BumDes) Ngunut, dengan tarif parkir yang terjangkau, yakni Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Dalam beberapa bulan terakhir, pengunjung ke kawasan ini mulai kembali normal setelah sempat menurun akibat pandemi, dengan rata-rata pengunjung mencapai 150-250 orang pada hari biasa, dan lebih ramai pada akhir pekan.
Pohon Winong atau Tetrameles nudiflora adalah spesies pohon yang sering ditemukan di hutan-hutan tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pohon ini memiliki sejumlah ciri dan manfaat penting. Berikut beberapa hal mengenai pohon winong:
- Ciri-Ciri Pohon Winong (Tetrameles nudiflora):
• Ukuran: Pohon Winong bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian sekitar 40-60 meter, dengan diameter batang yang cukup besar.
• Daun: Daun pohon ini berwarna hijau dan berbentuk sederhana, biasanya agak lebar dengan ujung yang meruncing.
• Batang: Batang Winong lurus, tegak, dan biasanya tidak bercabang terlalu rendah, memberikan kesan pohon yang tinggi dan ramping. Kulit batangnya tipis, berwarna cokelat keabu-abuan, dan sedikit retak-retak.
• Akar: Pohon ini memiliki akar papan yang besar dan kokoh, sering terlihat di atas permukaan tanah, yang membantu menunjang batang pohon yang tinggi.
• Bunga dan Buah: Pohon ini memiliki bunga kecil yang tidak mencolok, dan buahnya kecil, berwarna hijau saat muda dan menjadi cokelat saat matang. - Habitat dan Persebaran:
Pohon Winong biasanya ditemukan di hutan tropis yang lembap, baik di dataran rendah maupun daerah perbukitan. Pohon ini tersebar di Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga Australia Utara. Di Indonesia, Winong sering ditemukan di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan pulau-pulau lain yang memiliki hutan tropis. - Manfaat Pohon Winong:
• Kayu: Kayu Winong sering digunakan untuk berbagai keperluan, meskipun tidak sekeras kayu jati atau merbau. Biasanya kayu ini dimanfaatkan untuk bahan bangunan ringan, furnitur, peti, dan bahan baku kertas.
• Ekologi: Winong sering dianggap penting dalam struktur hutan, karena akarnya yang besar membantu menjaga kestabilan tanah, terutama di area perbukitan atau di tepi sungai, sehingga mencegah erosi.
• Keanekaragaman Hayati: Pohon ini juga berfungsi sebagai habitat bagi banyak spesies hewan dan tumbuhan lain, khususnya di hutan-hutan tropis. - Status Konservasi:
Saat ini, Tetrameles nudiflora belum termasuk dalam kategori spesies yang terancam punah. Namun, deforestasi dan perubahan lahan hutan menjadi perkebunan atau area pembangunan dapat berdampak pada keberadaan pohon ini.
Pohon Winong berperan penting dalam ekosistem hutan dan dapat memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan. Pemeliharaan pohon ini penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem hutan tropis di Indonesia.
Penulis : Widiatmiko