EKONOMPEDIA.COM – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan perempuan perempuan berperan besar dalam pembangunan ekonomi. Menurut bendahara negara, peningkatan akses perempuan ke sektor keuangan formal secara tidak langsung akan membantu menopang perekonomian keluarga.
“Bahwa USD 12 triliun atau 11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) global dapat diciptakan jika semua negara memajukan kesetaraan perempuan. Jika kita bahkan dapat mewujudkan potensi perempuan terutama di bidang ekonomi dan pasar tenaga kerja, kita berpotensi menciptakan kegiatan ekonomi USD 28 triliun atau ini setara dengan 26 persen dari PDB dunia,” ujar Sri Mulyani dikutip dari kumparan.
Perempuan berperan penting dalam memulihkan perekonomian nasional. Apalagi melalui sektor UMKM yang saat ini didominasi oleh perempuan.
Angka Badan Pusat Statistik untuk tahun 2021 menunjukkan bahwa hingga 64,5% dari seluruh UMKM dijalankan oleh perempuan. Terpantau Tokopedia, sejak Agustus 2021 hingga Agustus 2022, jumlah pemilik UMKM perempuan meningkat 2,5 kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Dalam kesempatan lain, Sri Mulyani mengatakan, perempuan bahkan bisa masuk ke sektor UMKM sambil mengurus keluarga.
“Hal ini berpotensi memperluas aktivitas perempuan, potensi ekonomi, sekaligus bahkan dapat menciptakan kesejahteraan bersama melalui peran perempuan,” tutur Sri Mulyani.
Untuk membantu pertumbuhan sektor UMKM, Sri Mulyani merinci beberapa insentif pemerintah selain akses kredit. Pertama, pelaku UMKM dengan omzet kurang dari Rp 4,8 miliar akan menerima tarif pajak final yang lebih rendah sebesar 0,5 persen dalam hal perpajakan.
Sri Mulyani melanjutkan, kegiatan UMKM juga didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang bertanggung jawab atas pengelolaan dana bergulir untuk pembiayaan UMKM.
Selain itu, lanjut Menkeu, pemerintah juga mengizinkan UMKM untuk mengekspor melalui berbagai cara, seperti akses pinjaman melalui Badan Pembiayaan Ekspor Indonesia atau Eximbank.
“Ini semua dialokasikan melalui penggunaan anggaran secara langsung atau tidak langsung agar kita mampu terus menerus memberdayakan dan memperkuat peran UMKM dan khususnya perempuan,” pungkasnya.
Kontributor : Wildana NB
Tim Redaksi Ekonompedia