EKONOMPEDIA.COM– Penjualan hewan kurban pada Iduladha 2024 terancam anjlok dikarenakan beberapa faktor penyebab. Data Kementerian Pertanian memproyeksi kebutuhan hewan kurban pada Iduladha 2024 sebanyak 1,97 juta ekor secara nasional. Angka prakiraan kebutuhan hewan kurban itu naik sekitar 15,8% dibandingkan dengan kebutuhan hewan kurban tahun lalu sebanyak 1,7 juta ekor.
Namun, penjualan hewan kurban tahun ini diprediksi turun drastis hingga 50% dari tahun sebelumnya. Menurut Peternak Indra, turunnya penjualan hewan kurban diduga karena faktor ekonomi. Di antaranya, berdekatan dengan tahun ajaran baru, trak buah sawit yang murah dan faktor di stopnya aktivitas batubara beberapa waktu lalu.
“Jika dibandingkan tahun lalu, hingga dua pekan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha, penjualan hewan kurban masih jauh menurun hingga 50%,” ungkapnya. Bahkan, panitia korban di masjid masih belum mengumpulkan dana untuk keperluan korban tahun ini.
Kondisi ini tentu memerlukan penyesuaian dari semua pihak. Bagi masyarakat, penurunan penjualan ini mungkin akan sedikit memberatkan. Namun, dengan pemahaman bahwa penurunan ini dilakukan untuk menjaga kualitas dan ketersediaan hewan kurban, diharapkan masyarakat dapat menerima dan menyesuaikan diri.
Bagi peternak, penurunan penjualan ini tentu menjadi tantangan tersendiri. Mereka dituntut untuk tetap dapat memproduksi hewan kurban berkualitas dengan harga yang telah ditetapkan. Namun, dengan adanya penyesuaian harga ini, diharapkan peternak dapat lebih bersemangat dalam memproduksi hewan kurban berkualitas.
Dengan demikian, meski berita ini tampak menyedihkan, kita harus melihatnya sebagai sebuah tantangan. Kita harus berjuang bersama untuk industri hewan kurban kita, karena pada akhirnya, yang terpenting adalah kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan ekonomi kita.