Ekonompedia.com-Sebagai medium pertukaran dan penyimpan nilai, uang telah mengalami evolusi yang signifikan sepanjang sejarah. Di Indonesia, peran uang dalam perkembangan ekonomi sangat penting. Mari kita telaah bagaimana evolusi uang mempengaruhi ekonomi Indonesia secara mendalam, jelas, dan faktual. berikut faktor” tersebut:
Inklusi Keuangan Digital
Dalam era digital, inklusi keuangan menjadi kunci untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Bank Indonesia (BI) telah memperkuat inklusi keuangan melalui layanan digital. Penggunaan sistem pembayaran berbasis digital dan akses layanan perbankan berbasis mobile banking semakin meluas. Data menunjukkan bahwa sekitar 79% responden menggunakan internet untuk transaksi online, dan 72% mengakses layanan keuangan1. Pertumbuhan ekonomi digital, termasuk layanan keuangan digital, menjadi tren positif di Indonesia. Pembayaran non-tunai, asuransi digital, dan layanan Buy Now, Pay Later semakin berkembang. Bahkan, pembayaran non-tunai diperkirakan mencapai US$ 421 miliar pada tahun 2025
Peran Uang Elektronik
Penggunaan uang elektronik (e-money) juga berdampak pada perdagangan barang dan jasa. Kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh uang elektronik meningkatkan transaksi di masyarakat. Dalam rentang tahun 2009 hingga 2017, terjadi pengaruh positif dan signifikan antara penggunaan uang elektronik dengan perdagangan barang dan jasa di Indonesia
Pengumpulan Pajak dan Inklusi Keuangan
Pembayaran digital dapat membantu pemerintah mengumpulkan pajak dan retribusi dari sektor-sektor ekonomi berbasis digital. Selain itu, pembayaran digital meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan mengurangi biaya administrasi serta risiko kebocoran. Inklusi keuangan melalui pembayaran digital memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan konvensional, terutama di daerah terpencil, pedesaan, dan perkotaan
Uang Digital dan Inflasi
Penerbitan mata uang digital (CBDC) dapat memengaruhi perputaran uang dan laju inflasi. Secara konservatif, penerbitan CBDC diperkirakan menurunkan perputaran uang sebesar 5%, yang akan berdampak pada tingkat PDB dan inflasi secara permanen.
