EKONOMPEDIA.COM– Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengumumkan keputusan penting yang akan memengaruhi masyarakat luas, yakni kenaikan harga Minyakita subsidi. Mulai pekan depan, harga Minyakita subsidi akan naik menjadi Rp15.700 per liter. Keputusan ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan ekonomi dan kondisi pasar global yang memengaruhi harga bahan baku minyak goreng.
Menteri Zulkifli Hasan menjelaskan bahwa kenaikan harga ini tidak dapat dihindari mengingat lonjakan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional. “Harga CPO mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini berdampak langsung pada biaya produksi minyak goreng di dalam negeri,” ujar Zulkifli dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perdagangan.
Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa harga CPO telah meningkat sebesar 15% sejak awal tahun 2024. Kenaikan ini dipicu oleh peningkatan permintaan global serta penurunan produksi akibat cuaca ekstrem di negara-negara produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia.
Kenaikan harga ini tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama mereka yang bergantung pada minyak goreng subsidi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun, Zulkifli memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak kenaikan harga ini.
“Pemerintah akan memperkuat program bantuan sosial untuk kelompok masyarakat yang paling terdampak. Selain itu, kami juga mendorong produsen untuk meningkatkan efisiensi agar kenaikan harga ini tidak terlalu memberatkan konsumen,” jelas Zulkifli.
Pemerintah juga akan mengintensifkan pengawasan distribusi Minyakita subsidi untuk memastikan tidak ada penimbunan atau spekulasi yang dapat menyebabkan kelangkaan di pasar.
Zulkifli menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dan stabilitas ekonomi. “Kami ingin masyarakat memahami bahwa langkah ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan, serta memastikan kelangsungan program subsidi dalam jangka panjang,” tambahnya.
Kementerian Perdagangan juga berkomitmen untuk terus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk produsen, distributor, dan konsumen, guna memantau perkembangan harga dan mengambil tindakan yang diperlukan secara cepat dan tepat.
Di tengah situasi ini, Zulkifli mengajak masyarakat untuk bijak dalam menggunakan minyak goreng dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga. “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan membeli minyak goreng sesuai kebutuhan. Bersama-sama, kita bisa melewati tantangan ini,” kata Zulkifli mengakhiri pernyataannya.
Kenaikan harga Minyakita subsidi menjadi Rp15.700 per liter adalah langkah yang sulit namun diperlukan dalam menghadapi dinamika pasar global. Dengan dukungan dan pengertian dari seluruh lapisan masyarakat, diharapkan stabilitas harga dan pasokan minyak goreng dapat tetap terjaga.