Ekonompedia.com – Dalam sebuah langkah yang mengejutkan namun penting, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan imbauan kepada para ibu di Indonesia untuk tidak menjadikan anak-anak mereka sebagai investasi untuk hari tua. Pernyataan ini datang sebagai bagian dari upaya OJK untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya perencanaan keuangan independen bagi wanita, terutama bagi mereka yang dikenal sebagai ‘emak-emak’.
Menurut OJK, terlalu banyak ibu yang berharap pada dukungan finansial dari anak-anak mereka di masa tua, sebuah praktik yang telah lama berakar dalam tradisi namun kini dianggap tidak lagi relevan dengan dinamika sosial dan ekonomi saat ini. OJK menekankan bahwa setiap individu, terlepas dari gender atau status sosial, harus memiliki rencana keuangan yang solid untuk masa pensiun mereka.
“Kami memahami bahwa di banyak keluarga, anak-anak dianggap sebagai ‘tabungan hidup’ bagi orang tua mereka,” ujar seorang juru bicara OJK. “Namun, kami ingin mengubah pandangan tersebut. Setiap orang harus bertanggung jawab atas masa depan finansial mereka sendiri.”
OJK juga menyediakan serangkaian program edukasi keuangan yang dirancang untuk membantu para ibu memahami dasar-dasar investasi, asuransi, dan pengelolaan uang. Program-program ini bertujuan untuk memberdayakan wanita agar dapat membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan mandiri.
“Kami ingin para ibu merasa percaya diri dalam mengelola keuangan mereka dan tidak merasa harus bergantung pada orang lain, termasuk anak-anak mereka,” tambah juru bicara tersebut.
OJK berharap bahwa dengan imbauan ini, lebih banyak wanita akan terinspirasi untuk belajar tentang keuangan dan mengambil langkah-langkah proaktif untuk memastikan kesejahteraan finansial mereka di masa mendatang.