Mengatasi Tantangan Pengangguran Generasi Z di Indonesia

By Redaksi 2 Min Read
- Advertisement -

Ekonompedia.com – Dalam lanskap ekonomi Indonesia yang dinamis, fenomena pengangguran di kalangan Generasi Z telah menjadi topik yang mendapat perhatian serius. Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ada sekitar 9,9 juta pemuda Indonesia berusia 15-24 tahun yang tidak bekerja atau bahkan tidak mendapatkan pelatihan³. Ini merupakan tantangan yang signifikan bagi pemerintah dan masyarakat.

Pengangguran di kalangan Gen Z ini bukan hanya angka statistik; ini adalah masalah nyata yang mempengaruhi jutaan kehidupan dan masa depan bangsa. Dengan proporsi yang mencapai 18,21% dari total penduduk laki-laki usia 15-24 tahun, dan angka yang lebih tinggi di kalangan perempuan, situasi ini menuntut tindakan yang cepat dan efektif².

Pemerintah telah mengakui masalah ini dan merespons dengan rencana untuk menciptakan 12 juta lapangan kerja baru melalui penerapan ekonomi biru atau blue economy pada tahun 2030¹. Namun, dengan banyaknya pemuda yang saat ini menganggur, solusi jangka panjang ini harus diimbangi dengan inisiatif jangka pendek yang dapat memberikan hasil yang lebih cepat.

Kami mendesak pemerintah untuk memperkuat program pelatihan kejuruan dan pendidikan yang berorientasi pada keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Selain itu, perlu ada peningkatan akses terhadap peluang kerja melalui platform digital dan program magang yang dapat membuka jalan bagi Gen Z untuk memasuki dunia kerja.

- Advertisement -

Sektor swasta juga memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini. Perusahaan-perusahaan dapat berkolaborasi dengan institusi pendidikan untuk menyediakan pelatihan yang relevan dan memastikan bahwa lulusan siap kerja. Investasi dalam teknologi dan inovasi juga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan membantu Gen Z mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di pasar global.

Kita tidak boleh mengabaikan potensi yang dimiliki oleh Gen Z. Mereka adalah generasi yang terkoneksi, kreatif, dan adaptif. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat mengubah tantangan ini menjadi peluang untuk membangun tenaga kerja yang tangguh dan kompetitif yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.

- Advertisement -
Share This Article