Kemenperin Kembali Gulirkan Insentif Rp7,5 Miliar untuk Dongkrak Efisiensi Industri Pengolahan Kayu dan Furnitur

By Redaksi 3 Min Read
Kemenperin Kembali Gulirkan Insentif Rp7,5 Miliar untuk Dongkrak Efisiensi Industri Pengolahan Kayu dan Furnitur
Kemenperin Kembali Gulirkan Insentif Rp7,5 Miliar untuk Dongkrak Efisiensi Industri Pengolahan Kayu dan Furnitur
- Advertisement -

Ekonompedia.com – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan industri pengolahan kayu dan furnitur nasional. Melalui Direktorat Jenderal Industri Agro, Kemenperin menggelontorkan insentif restrukturisasi mesin senilai Rp7,5 miliar untuk tahun anggaran 2024.

Program ini merupakan kelanjutan dari program serupa yang telah digulirkan sejak tahun 2023. Pada tahun 2023, Kemenperin telah mengalokasikan dana sebesar Rp10 miliar dan telah terserap sepenuhnya oleh 15 perusahaan dalam negeri. Angka ini menunjukkan tingginya antusiasme pelaku industri terhadap program insentif ini.

“Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri pengolahan kayu dan furnitur nasional,” jelas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika. “Dengan menggunakan mesin yang lebih modern dan hemat energi, diharapkan industri ini dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan berdaya saing di pasar global.”

Putu Juli Ardika menambahkan bahwa program ini juga diharapkan dapat mendorong adopsi teknologi industri 4.0 di sektor pengolahan kayu dan furnitur. “Penerapan teknologi 4.0 akan membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta membuka peluang baru untuk pengembangan produk dan pasar,” imbuhnya.

- Advertisement -

Manfaat Nyata bagi Pelaku Industri

Salah satu perusahaan yang telah merasakan manfaat dari program insentif ini adalah PT XYZ, produsen furnitur di Jawa Timur. “Dengan bantuan insentif ini, kami dapat membeli mesin baru yang lebih modern dan hemat energi,” tutur Direktur PT XYZ, Budiman. “Hal ini telah meningkatkan efisiensi produksi kami hingga 20% dan mengurangi biaya energi hingga 15%.”

Budiman menambahkan bahwa program ini juga telah membantu meningkatkan kualitas produk perusahaannya. “Mesin baru ini memungkinkan kami untuk menghasilkan produk yang lebih presisi dan sesuai dengan standar internasional,” ujarnya.

Dorongan Bagi Daya Saing Nasional

Program insentif restrukturisasi mesin ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan daya saing industri pengolahan kayu dan furnitur nasional. Sektor ini merupakan salah satu sektor unggulan non-migas yang memiliki potensi besar untuk ekspor.

- Advertisement -

Pada tahun 2023, nilai ekspor produk kayu dan furnitur Indonesia mencapai USD25,3 miliar. Angka ini menunjukkan bahwa sektor ini memiliki peluang besar untuk terus tumbuh dan berkontribusi bagi perekonomian nasional.

Dengan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, serta kualitas produk, industri pengolahan kayu dan furnitur Indonesia diharapkan dapat semakin memperkuat posisinya di pasar global. Hal ini ultimately akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

- Advertisement -
Share This Article