Ekonompedia.com – Dunia e-commerce Indonesia digemparkan dengan kabar rencana PHK massal di Tokopedia, salah satu platform e-commerce terbesar di Tanah Air. GoTo, sebagai induk usaha Tokopedia, angkat bicara terkait isu ini. GoTo menyatakan bahwa langkah PHK terhadap 450 karyawan Tokopedia pada Juni 2024 ini merupakan bagian dari strategi untuk mencapai efisiensi.
Menurut GoTo, langkah ini diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kondisi makro ekonomi global dan domestik, serta kebutuhan untuk memperkuat struktur organisasi. GoTo meyakini bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi Tokopedia dalam jangka panjang.
Namun, di tengah penjelasan GoTo, muncul spekulasi yang mengaitkan PHK ini dengan proses pasca akuisisi Tokopedia oleh GoTo pada awal tahun 2024. Akuisisi ini melahirkan raksasa e-commerce di Indonesia, dengan Tokopedia dan Gojek yang sebelumnya bersaing kini menjadi bagian dari grup yang sama.
Spekulasi ini diperkuat dengan pernyataan GoTo yang menyebutkan bahwa PHK ini akan memfokuskan Tokopedia pada bisnis inti e-commerce, sementara Gojek akan fokus pada layanan transportasi dan on-demand. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah PHK ini merupakan langkah awal untuk menggabungkan operasi Tokopedia dan Gojek, sehingga memicu redundansi di beberapa divisi?
Di sisi lain, GoTo juga menekankan komitmennya untuk membantu karyawan yang terkena PHK. GoTo akan memberikan pesangon dan program outplacement untuk membantu mereka menemukan pekerjaan baru.
Keputusan GoTo untuk melakukan PHK di Tokopedia tentu menuai pro dan kontra. Di satu sisi, langkah ini dinilai sebagai langkah pahit namun necessary untuk mencapai efisiensi dan memperkuat struktur organisasi. Di sisi lain, PHK ini menimbulkan kecemasan dan pertanyaan di kalangan karyawan dan masyarakat luas.
Hanya waktu yang bisa menjawab apakah strategi GoTo ini akan membawa dampak positif bagi Tokopedia dan GoTo secara keseluruhan.
