EKONOMPEDIA.COM-Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Google kembali mengambil langkah drastis dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan realitas ekonomi yang berubah dan menekan biaya operasional.
Perampingan Tenaga Kerja Google, yang dikenal sebagai salah satu raksasa teknologi terdepan, telah mengumumkan PHK massal yang mempengaruhi ratusan pekerja. Ini bukan pertama kalinya Google harus mengambil keputusan sulit seperti ini; pada awal tahun 2024, perusahaan telah memecat sekitar 1.000 karyawan dari berbagai divisi. Langkah ini diambil untuk menyederhanakan pelaksanaan pekerjaan dan menciptakan efisiensi di berbagai tim.
Dampak pada Karyawan dan Industri PHK ini tidak hanya berdampak pada individu yang terkena pemecatan, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran lebih luas di antara karyawan tentang keamanan pekerjaan mereka. Selain itu, ada kecemasan bahwa dorongan menuju otomatisasi dan teknologi AI dapat menyebabkan penggantian pekerjaan lebih lanjut, menambah kegelisahan yang ada.
Komunikasi dan Dukungan Perusahaan Dalam sebuah memo internal, CEO Google Sundar Pichai menyatakan bahwa perusahaan harus membuat keputusan yang sulit untuk mencapai tujuan ambisiusnya. Pichai menegaskan komitmen Google untuk membantu karyawan yang terdampak PHK, baik dalam mencari pekerjaan di Google maupun di perusahaan lain.
PHK yang dilakukan oleh Google menandakan tantangan yang dihadapi oleh industri teknologi dalam mengatasi tekanan ekonomi. Meskipun keputusan ini sulit, Google berusaha untuk tetap fokus pada prioritas produk dan layanan utamanya, sambil memastikan bahwa perusahaan dapat terus berinovasi dan berkembang di masa depan