EKONOMPEDIA.COM-Stadion Letjen H Soedirman, penuh ketika Persibo Bojonegoro menjamu rival terdekatnya Persela Lamongan dalam gelaran Liga 2 pada Sabtu 12 Oktober 2024. Tak hanya di dalam, pun juga di luar stadion kebanggaan warga Bojonegoro ini, juga dipenuhi para pedagang keliling pun juga UMKM yang berderet sekitar stadion.
Sejak Persibo Bojonegoro naik kelas dari Liga 3 menjadi Liga 2, Stadion dengan kapasitas sekitar 15.000 penonton ini, kerap penuh sesak ketika tim berjuluk Laskar Angling Dharma ini, tanding. Dan kondisi ini tentu saja membuat para pedagang dan pengelola UMKM di Kota Bojonegoro jadi bergairah.
Dan kondisi itu bisa terlihat dari gelaran Persibo Bojonegoro vs Persela Lamongan tanding dan menang 2-0 untuk tuan rumah. selain itu, para pedagang asongan, pedagang keliling, dan UMKM sekitar Jalan Lettu Suwolo, Kota Bojonegoro, ikut terdampak.
Setidaknya para pedagang bisa menikmati euphoria penggila bola secara ekonomi ikut terdampak. Menurut Totok,33 tahun, salah seorang pengelola warung kopi dan makan di Stadion Letjen Soedirman, dagangannya laris ketika Persibo tanding. Ini akan menambah nafas panjang bagi pengelola UMKM dan pedagang di lokasi sekitar stadion. “Ya tiap Persibo main, warung makan dan kopi saya laris,” tegasnya pada Ekonompedia.com, Sabtu 12 Oktober 2024.
Totok berharap, gairah ekonomi atas terus berdampak dan meningkat. Setidaknya pada gelaran Persibo Bojonegoro untuk terus bertahan di Liga 2 dan bisa meningkat di Liga 1 Indonesia. “Kalau Persibo prestasi meningkat dan konsisten, dampaknya pada ekonomi dan itu membuat senang pedagang dan pengelola UMKM,” imbuhnya.
ada juga cerita Kapolres Bojonegoro Borong Lumbia dan Dibagikan Warga.ketika Persibo masih berlaga di Liga 3 Kapal Api Jawa Timur (Jatim). Ketika itu, para pedagang kecil, terutama para penjual lumpia yang jadi bagian dari tradisi di stadion Letjen H. Sudirman, Bojonegoro.
Kapolres Bojonegoro, AKBP Mario Prahatinto, saat memimpin pengamanan sepak bola Liga 3 Kapal Api Persibo melawan Banyuwangi Putra di stadion Letjen H. Sudirman pada Sabtu 20 Januari 2024. Disela-sela kegiatannya, Kapolres Bojonegoro borong dagangan lumpia dan membagikan kepada suporter Persibo saat pertandingan usai.
“Kita bantu pedagang lumpia atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM). Harapannya memberi keberkahan bagi para pedagang lumpia, kita borong dagangannya biar cepat pulang ketemu keluarga,” ucap Kapolres, AKBP Mario Prahatinto ketika itu.
Penjual lumpia bernama Sukarti, yang hadir di stadion mengatakan jika dagangannya laris manis di borong Kapolres Bojonegoro sore itu. Satu wadah yang mampu menampung sekitar 300 hingga 400 biji lumpia hampir tak tersisa. “Alhamdulillah diborong Pak Mario,” imbuhnya.
Data Perkembangan UMKM di Bojonegoro dalam beberapa tahun belakangan juga tumbuh cepat dari tahun ke tahun. Data di Pemkab Bojonegoro, pertumbuhan dan kenaikan kelas jenis usaha meningkat.
Misalnya data tahun 2020 di seluruh Kabupaten Bojonegoro terdapat 78.012 usaha. Jumlah itu naik di tahun berikutnya 2021 menjadi 80.637 UMKM. Kemudian, di tahun 2022 kembali mengalami kenaikan di angka 86.820, dan pada tahun 2023 tembus hingga 91.390 UMKM.
Pertumbuhan di sektor UMKM ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro yang terus memberikan dorongan kepada para pelaku UMKM melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Pemkab Bojonegoro, Sukemi, pemberdayaan UMKM terus dilakukan oleh Pemkab Bojonegoro.”Caranya melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan, kemitraan bantuan yang bertujuan untuk menumbuhkan serta meningkatkan kemandirian usaha mikro,” kata Sukaemi, dalam Focus Group Discussion ( FGD) menyusun SK Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bojonegoro, pada Kamis 11 April 2024 lalu.
Lanjut Sukaemi, ada yang sangat penting lagi yakni peranan membantu pelayanan kebutuhan UMKM. “Ke depan Bojonegoro seharusnya punya SDM layanan khusus untuk Pemberdayaan UMKM agar tidak kesulitan dalam operasionalnya” imbuhnya.
Penulis : Widiatmiko