EKONOMPEDIA.COM (katadata.co.id) – Film Barbie arahan sutradara Greta Gerwig tayang di bioskop Indonesia sejak pertengahan Juli 2023. Film ini disambut dengan antusiasme tinggi penonton di dalam negeri maupun global.
Film tersebut menguasai box office dengan total penjualan tiket di Amerika Utara US$ 155 juta dan secara global US$ 182 juta. Sehingga nilai penjualan tiket secara keseluhuran mencapai senilai US$ 337 juta.
Produksi film Barbie menghabiskan biaya US$ 145 juta. Selain itu, untuk mempromosikan film ini, Warner Bros sebagai rumah produksi Barbie dan Matter sebagai pemilik merek Barbie juga bekerja sama dengan 100 merek ternama.
Boneka ini diproduksi Mattel sejak 1959 dan telah menjadi mainan anak-anak di seluruh dunia. Awalnya merupakan boneka berambut pirang dan bertubuh langsing. Namun, Barbie dikritik sebab memiliki proporsi tubuh yang tidak realistis. Boneka ini juga tidak inklusif dan representatif.
Kemudian pada tahun 2016, Mattel lantas mulai menghadirkan keragaman dalam boneka Barbie. Perusahaan ini kini memiliki boneka Barbie dengan 35 warna kulit dan sembilan bentuk tubuh berbeda. Barbie pun hadir mewakili orang dengan disabilitas, seperti menggunakan kursi roda.
Alhasil, nilai penjualan kotor Barbie kembali meningkat. Pada 2022, nilainya mencapai US$ 1,5 miliar setelah sempat menyentuh di bawah US$ 1 miliar pada 2013-2015. Penjualan Barbie pun diprediksi terus naik setelah film Barbie dirilis.