Ekonompedia.com – Pada tanggal 17 April 2024, Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami erupsi besar. Erupsi ini tidak hanya memuntahkan lava dan abu vulkanik, tetapi juga disertai dengan fenomena alam yang jarang terjadi: sambaran petir vulkanik¹. Fenomena ini menambah kompleksitas bencana yang sudah menghancurkan infrastruktur vital seperti *jaringan listrik dan komunikasi, yang lumpuh total di Kampung Lain Patehi yang berada di Pulau Ruang.
Dampak Materil:
Kerusakan infrastruktur menjadi salah satu dampak materil yang paling nyata. Bandara terpaksa ditutup, menghambat akses transportasi dan logistik yang sangat dibutuhkan untuk operasi penyelamatan dan bantuan². Selain itu, kerusakan pada rumah dan lahan pertanian mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi penduduk setempat.
Dampak Moril:
Secara moril, warga yang terkena dampak mengalami trauma mendalam. Kehilangan rumah, harta benda, dan ketidakpastian masa depan menciptakan beban psikologis yang berat. Proses evakuasi yang mendesak dan kehilangan komunikasi dengan kerabat menambah beban emosional bagi mereka yang terdampak.
Respons Pemerintah dan Masyarakat:
Pemerintah dan berbagai lembaga telah bergerak cepat untuk memberikan bantuan. Evakuasi dilakukan untuk warga yang berada dalam radius 2,5 kilometer dari gunung, dengan zona aman ditetapkan minimal 6 kilometer dari pusat erupsi¹. Sementara itu, masyarakat luas menunjukkan solidaritas yang kuat, dengan bantuan dan dukungan moral mengalir dari seluruh penjuru negeri.
Kesimpulan:
Bencana alam seperti erupsi Gunung Ruang mengingatkan kita akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya kesiapsiagaan bencana. Dampak materil dan moril yang ditimbulkan membutuhkan respons yang komprehensif dan empati yang mendalam dari semua pihak. Mari kita bersama-sama membangun kembali dan memberikan dukungan kepada mereka yang terdampak oleh bencana ini.
