EMCL dan YDTI Dorong Perubahan Perilaku Pilah Sampah di SMAN MT Bojonegoro

By akbarokah 3 Min Read
Sampah Menjadi Persoalan Urgent, YDTI Gelar Lokakarya Perubahan Perilaku (Ilustrasi)
lokakarya lanjutan YDTI dan SKK Migas yang di gelar untuk menekankan perilaku oilah sampah dan pengelolaan sampah(dok.istimewa)
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM-Yayasan Daya Tumbuh Indonesia (YDTI), sebagai mitra Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)- ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menggelar lokakarya. Temanya soal pengelolaan sampah yang berfokus pada perubahan perilaku memilah sampah dan pengelolaan sampah secara berkelanjutan.

Acara ini berlangsung di Aula Omah Tepi Sawah (OTS), Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro pada Kamis 21 November 2024. Lokasi lokakarya menghadirkan nuansa edukasi yang interaktif.

Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta. mereka merupakan 50 orang tua serta 50 siswa yang menjadi Duta Lingkungan, turut hadir Ketua YDTI, komite sekolah, Tim P5 SMAN Model Terpadu, dan berbagai narasumber dari kalangan pemerhati lingkungan, petugas kesehatan lingkungan, dosen psikologi, hingga pelaku pilah sampah.

Sampah Menjadi Isu Publik yang Mendesak Ketua YDTI, Mutohar Hadib, menyoroti pentingnya pengelolaan sampah yang kini menjadi perhatian dalam debat publik, termasuk dalam pilkada di berbagai daerah.“Persoalan sampah ini dibahas dalam debat pilkada di beberapa daerah. Artinya, ini bukan isu sepele,sampah adalah persoalan mendesak yang harus ditangani bersama,” ungkapnya.

- Advertisement -

Pada lokakarya kali ini, YDTI memfokuskan pada tahap eksekusi program, termasuk distribusi tempat sampah tiga jenis (organik, anorganik, dan residu) ke sekolah dan rumah siswa percontohan. Simulasi memilah sampah juga diadakan untuk memberikan pengalaman langsung kepada para peserta.

Edukasi dan Inovasi untuk Solusi Berkelanjutan.

Selain mendistribusikan tempat sampah, YDTI juga memberikan pelatihan pengolahan sampah organik menjadi kompos kepada petugas kebersihan, guru, siswa, dan orang tua. Ketua Komite Sekolah SMAN MT Ahmad memberikan apresiasi atas program ini.“Kami berterima kasih kepada EMCL-YDTI yang telah memilih sekolah kami untuk program pilah sampah ini. Program ini memotivasi kami untuk mengembangkan pola pikir positif dalam pengelolaan sampah demi keberlanjutan ekonomi,” ujar Ahmad.

Meningkatkan Peran Siswa sebagai Duta Lingkungan Tim P5 SMAN Model Terpadu menegaskan bahwa program ini sejalan dengan visi Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).“Kami menyambut serius program ini karena sekolah kami menjadi satu-satunya yang dipilih. Nantinya, siswa yang terlibat akan dinobatkan sebagai duta lingkungan, sekaligus mengikuti lomba karya ilmiah pengelolaan sampah,” jelas Wakil Kepala Kurikulum SMAN MT Beny Setyorini.

Melalui program ini, EMCL dan YDTI tidak hanya memfasilitasi solusi praktis untuk pengelolaan sampah, tetapi juga berkontribusi menciptakan generasi muda yang peduli lingkungan.

- Advertisement -

Penulis: Rian

Editor : Widiatmiko

- Advertisement -
- Advertisement -
Share This Article