DPR Prediksi Defisit APBN Pemerintahan Prabowo Capai Rp 3.500 Triliun, Tertinggi dalam Sejarah Indonesia

2 Min Read
DPR Prediksi Defisit APBN Pemerintahan Prabowo Capai Rp 3.500 Triliun, Tertinggi dalam Sejarah Indonesia
DPR Prediksi Defisit APBN Pemerintahan Prabowo Capai Rp 3.500 Triliun, Tertinggi dalam Sejarah Indonesia
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM– Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memprediksi bahwa defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan mencapai Rp 3.500 triliun. Jika prediksi ini benar, maka ini akan menjadi defisit APBN tertinggi dalam sejarah Republik Indonesia.

Defisit ini diprediksi akan berada pada kisaran 2,45 hingga 2,82 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa angka defisit tersebut didapat dengan mempertimbangkan belanja negara yang diperkirakan di kisaran 12,14-12,36 persen dari PDB.

Pada tahun pertama kepemimpinan Prabowo Subianto, pemerintah berencana mendorong belanja negara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus peningkatan kesejahteraan. “Dengan demikian defisit fiskal diperkirakan berada pada kisaran 2,45 – 2,82 persen produk domestik bruto (PDB),” kata Sri Mulyani.

Pelebaran defisit ini salah satunya disebabkan oleh beban utang pemerintah yang kian meningkat. Pada 2024, pembayaran bunga utang ditargetkan mencapai Rp 497,3 triliun atau setara 2,18 persen terhadap PDB. Nilai ini meningkat sekitar 13,06 persen dari tahun 2023, yang realisasinya mencapai Rp 439,9 triliun atau setara 2,11 persen terhadap PDB.

- Advertisement -

Meski demikian, Sri Mulyani optimis bahwa Indonesia akan tetap kuat dan mampu menghadapi tantangan ini dengan bijaksana dan strategis. Pemerintah perlu mempertimbangkan untuk melakukan pembiayaan terhadap suatu proyek yang dapat menghasilkan keuntungan sehingga hasilnya bisa membayar sumber utang.

Dengan demikian, meski defisit APBN diprediksi akan mencapai angka tertinggi dalam sejarah, pemerintah tetap optimis dapat menjaga stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

- Advertisement -
Share This Article