Diprakarsai PDM Bojonegoro, Petani Ikut Pelatihan Pembuatan Pupuk Biosaka

By Redaksi
3 Min Read
Di dalam aula terdapat peserta pelatihan dan pembicara
Para petani di Kabupaten Bojonegoro mengikuti pelatihan pembuatan Biosaka di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro pada Selasa 18 Februari 2025Foto: dok. Majelis Pustaka PDM
- Advertisement -

Para petani di Kabupaten Bojonegoro mengikuti pelatihan pembuatan Biosaka di Gedung Dakwah Muhammadiyah Bojonegoro pada Selasa 18 Februari 2025. Kegiatan ini diinisiasi oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian yang ramah lingkungan.

Biosaka bukan sekadar pupuk atau pestisida, melainkan elisitor yang berperan dalam merangsang pertumbuhan tanaman dengan kandungan hormon, spora, dan bakteri yang tinggi. Larutan ini diperoleh dari ekstrak tumbuhan dan terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian secara alami.

Biosaka: Inovasi Ramah Lingkungan dari Muhammad Ansar

Inovasi Biosaka pertama kali dikembangkan oleh Muhammad Ansar, seorang petani asal Blitar. Untuk mendukung semboyan Jatam Bojonegoro “Bertani dengan Bahagia, Petani Sejahtera,” MPM PDM Bojonegoro menghadirkan Ansar sebagai narasumber utama. Dengan demikian, petani di Bojonegoro dapat belajar langsung dari penciptanya.

Menurut Ansar, Biosaka telah digunakan oleh petani di Blitar dan terbukti meningkatkan kualitas serta hasil produksi padi. “Biosaka berfungsi sebagai elisitor yang merangsang sel-sel tanaman agar tumbuh optimal,” ujarnya.

- Advertisement -

Proses Pembuatan Biosaka yang Mudah dan Murah

Biosaka dapat dibuat dengan bahan alami yang mudah diperoleh. Proses pembuatan dan pengaplikasiannya juga cukup sederhana. Berikut tiga tahapan penting dalam penggunaan biosaka:

  1. Pemilihan bahan
    Menggunakan minimal lima jenis rumput atau daun yang sehat, yang bebas dari gejala serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
  2. Proses Pencampuran
    Mencampur dedaunan dan rerumputan dengan lima liter air dalam wadah. Kemudian meremas campuran tersebut selama 10 menit tanpa henti hingga homogen, tanpa mengubah warna menjadi bening atau mengeluarkan gas.
  3. Aplikasi lapangan
    Penyemprotan dengan teknik pengabutan minimal 1 meter di atas tanaman menggunakan nozzle atau pipa semprot yang menghadap ke atas.

Penggunaan Biosaka di Lahan Pertanian

Larutan Biosaka diaplikasikan dengan dosis 40 ml per 15 liter air. Waktu penyemprotan terbaik adalah pagi atau sore hari, dengan memperhatikan cuaca dan arah angin agar hasilnya optimal.

Menariknya, dalam pelatihan ini, para petani tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatan Biosaka. Hasil yang telah dibuat akan diuji coba di lahan pertanian untuk memantau keefektifannya dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman secara berkelanjutan.

Dengan pelatihan ini, diharapkan petani Bojonegoro dapat menerapkan teknologi Biosaka dalam kegiatan pertanian mereka, meningkatkan produktivitas secara alami, dan menjaga kelestarian lingkungan.

- Advertisement -

- Advertisement -
Share This Article