Gempa bumi susulan terjadi sebanyak 200 kali selama 10 hari terakhir terhitung dari 26 Agustus hingga 5 September 2024 di laut selatan Yogyakarta.
Gempa bumi terakhir yang cukup kuat berkekuatan magnitudo (M) 5,8 berlokasi di Yogyakarta, tepatnya di barat daya Kabupaten Gunungkidul pada 26 Agustus 2024 lalu. Hingga kemudian dilanjutkan dengan gempa bumi susulan dengan kekuatan antara 1,0 hingga 4,0 magnitudo.
Data gempa bumi dan susulan diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono dikutip dari laman miliknya @DaryonoBMKG di X, dikutip Ekonompedia.com pada Kamis 5 September 2024.
Disebutkan oleh Daryono, jika dihitung mulai 26 Agustus 2024, tercatat 48 kali gempa susulan. Kemudian pada tanggal 27 Agustus tercatat sebanyak 44 kali gempa, lalu pada 28 Agustus tercatat sebanyak 23 kali gempa susulan. Selanjutnya pada tanggal 29 Agustus terjadi 18 kali gempa susulan, dan tanggal 30 Agustus sebanyak 17 kali, dan tanggal 31 Agustus tercatat sebanyak 16 kali gempa susulan.
Memasuki 1 September terjadi gempa susulan sebanyak 9 kali gempa susulan, dan pada 2 September terjadi 8 kali gempa susulan. Selanjutnya pada tanggal 3 September terjadi gempa susulan sebanyak 6 kali dan pada 4 September jadi gempa susulan menjadi 11 kali.
Menurut Daryono, terjadi gempa bumi dengan magnitudo 5,5 di Samudra Hindia, selatan Yogyakarta pada Kamis 5 September 2024 pagi.
“Update gempa susulan Samudra Hindia selatan Yogyakarta M 5,5 hingga pagi ini 5 Sept 2024 pkl 7.00 WIB BMKG mencatat sebanyak 200 gempa susulan dengan M max 4,0 dan M min 1,5, tampak aktivitasnya sudah meluruh,” ujarnya dikutip di laman @DaryonoBMKG di media sosial X, pada Kamis 5 September 2024.
Dampak gempa bumi magnitudo 5,8 di barat daya Gunung Kidul, menyebabkan sejumlah fasilitas rusak. Tercatat ada 40 unit rumah rusak yang menyebar di beberapa kecamatan di Gunung Kidul.
Penulis: Arif