Ekonompedia.com – Fenomena judi online tak hanya melanda Indonesia, namun juga telah menjadi penyakit akut di berbagai negara. Kemudahan akses internet dan iming-iming keuntungan besar menjadi daya tarik utama bagi para pemainnya.
10 Negara dengan Perjudian Online Terbesar:
- Amerika Serikat: Menjadi pasar judi online terbesar di dunia, menghasilkan pendapatan hingga USD23,03 miliar di tahun 2024.
- Inggris: Memiliki 27,9% populasi yang pernah berjudi online, dengan proyeksi pendapatan mencapai USD17,86 miliar di tahun 2024.
- Jepang: Diperkirakan 7,9% penduduk Jepang berjudi online, menghasilkan USD6,19 miliar di tahun 2024.
- Australia: Negara ini memiliki tingkat partisipasi judi online yang tinggi, dengan proyeksi pendapatan USD5,46 miliar di tahun 2024.
- Italia: Di Italia, perjudian online telah menjadi bagian dari budaya, menghasilkan USD5,23 miliar di tahun 2024.
- Spanyol: Diperkirakan 26% orang dewasa di Spanyol pernah berjudi online, menghasilkan USD4,95 miliar di tahun 2024.
- Prancis: Prancis memiliki regulasi yang ketat terhadap perjudian online, namun tetap menghasilkan USD4,67 miliar di tahun 2024.
- Kanada: Negara ini memiliki pasar judi online yang berkembang pesat, menghasilkan USD4,39 miliar di tahun 2024.
- Jerman: Di Jerman, perjudian online cukup populer, menghasilkan USD3,75 miliar di tahun 2024.
- Indonesia: Termasuk dalam 10 besar, Indonesia memiliki perputaran uang judi online mencapai Rp327 triliun di tahun 2023.
Dampak Negatif Judi Online:
- Kecanduan dan kerugian finansial
- Gangguan mental dan depresi
- Meningkatnya tindak kriminal
- Rusaknya hubungan sosial
- Hilangnya fokus dan produktivitas
Upaya Penanggulangan:
- Penegakan hukum yang tegas
- Edukasi publik tentang bahaya judi online
- Pembatasan akses ke situs judi online
- Dukungan bagi korban judi online
- Pengembangan alternatif hiburan yang positif
Kesimpulan:
Judi online bukan hanya masalah individu, tetapi juga ancaman bagi masyarakat dan bangsa. Diperlukan upaya kolektif dari berbagai pihak untuk memerangi judi online dan melindungi generasi muda dari bahaya tersembunyi di era digital ini.
