BI: Pertumbuhan Uang Beredar Turun Maret 2023

By Ekonompedia 2 Min Read
- Advertisement -

EKONOMPEDIA.COM – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) menurun pada Maret 2023, atau sepanjang Ramadan. Posisi M2 pada Maret 2023 sebesar Rp8.293 triliun atau tumbuh 6,2 persen, yang lebih rendah dari pertumbuhan uang beredar pada Februari 2023 yang mencapai 7,9 persen.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, uang beredar dapat didefinisikan dalam dua arti, yaitu sempit (M1) dan luas (M2). M1 meliputi uang kartal dan uang giral rupiah, sementara M2 mencakup M1, uang kuasi seperti tabungan, simpanan berjangka rupiah dan valas, serta surat berharga. “Kondisi ini utamanya didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) dan uang kuasi,” kata Erwin.

Pada Maret 2023, M1 tumbuh 4,8 persen dan giro rupiah melambat dari 13,6 persen pada Februari menjadi 7,8 persen pada Maret 2023. Haryono mengatakan, “Berdasarkan faktor yang memengaruhi, perkembangan M1 dan M2 pada Maret 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada pemerintah pusat.”

Selama Maret 2023, dana float uang elektronik tercatat sebesar Rp10,7 triliun atau mengalami kontraksi 4,5 persen. Namun, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu tumbuh 2,7 persen menjadi sebesar Rp2.153,3 triliun.

- Advertisement -

Komponen uang kartal yang beredar di masyarakat pada Maret 2023 tercatat sebesar Rp832,9 triliun atau tumbuh 5,1 persen, sementara uang kuasi tercatat sebesar Rp3.708,3 triliun atau tumbuh 8,08 persen pada Maret 2023.

Dalam hal penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), BI mencatat bahwa pada Maret 2023, jumlahnya adalah Rp7.759,3 triliun atau tumbuh 7,2 persen. Namun, ini melambat dari pertumbuhan pada Februari 2023 sebesar 9,1 persen. Erwin menambahkan bahwa kredit yang diberikan hanya dalam bentuk pinjaman dan tidak termasuk instrumen keuangan lainnya. “Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9,9 persen, setelah bulan sebelumnya tumbuh 7 persen,” tambahnya.

- Advertisement -
Share This Article