BI Perluas Sektor Untuk Insentif Makroprudensial, Ada Pembiayaan Hijau:

By Redaksi 3 Min Read
BI Perluas Sektor Untuk Insentif Makroprudensial, Ada Pembiayaan Hijau:
BI Perluas Sektor Untuk Insentif Makroprudensial, Ada Pembiayaan Hijau:
- Advertisement -

Ekonompedia.com – Bank Indonesia (BI) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan melalui perluasan cakupan sektor prioritas yang mendapatkan insentif likuiditas makroprudensial (KLM). Sejak Juni 2024, BI memperluas cakupan sektor ini untuk mencakup:

  • Hilirisasi minerba dan non-minerba
  • Otomotif
  • Perdagangan
  • Listrik
  • Gas
  • Air
  • Jasa sosial
  • Perumahan
  • Pariwisata
  • Ekonomi kreatif
  • Pembiayaan hijau

Perluasan ini merupakan langkah strategis BI untuk mendorong penyaluran kredit perbankan ke sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan. Selain itu, BI juga ingin mendorong sektor hijau melalui pemberian insentif untuk pembiayaan hijau.

Pemberian insentif KLM ini dilakukan melalui pengurangan giro di BI dalam rangka pemenuhan GWM dalam rupiah yang saat ini sebesar 9%. Besaran insentif yang diberikan maksimal 4% bagi perbankan yang rajin memberikan kredit pada sektor-sektor prioritas tersebut.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, optimis bahwa perluasan cakupan sektor prioritas KLM ini akan efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan. “Kami optimis dengan kebijakan ini, pertumbuhan kredit perbankan akan mencapai 12 persen pada akhir tahun 2024,” ujar Perry.

- Advertisement -

Perry juga menekankan pentingnya sektor hijau dalam pembangunan berkelanjutan. “Pembiayaan hijau menjadi salah satu kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,” kata Perry.

Kebijakan BI ini disambut baik oleh berbagai pihak, termasuk perbankan dan pelaku usaha. Asosiasi Perbankan Indonesia (APBI) menyatakan siap untuk mendukung kebijakan BI ini. “Kami akan mendorong anggota kami untuk memanfaatkan insentif ini untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas,” ujar Ketua Umum APBI, Agustiawan.

Pelaku usaha juga menyambut baik kebijakan ini. Mereka berharap kebijakan ini dapat membantu mereka dalam mendapatkan akses ke pendanaan untuk mengembangkan usahanya.

Poin-poin Penting:

  • BI memperluas cakupan sektor prioritas KLM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
  • Insentif KLM diberikan kepada perbankan yang rajin memberikan kredit ke sektor-sektor prioritas.
  • BI optimis bahwa kebijakan ini akan efektif dalam mendorong pertumbuhan kredit perbankan dan penciptaan lapangan pekerjaan.
  • Pembiayaan hijau menjadi salah satu kunci untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
  • Kebijakan BI disambut baik oleh perbankan dan pelaku usaha.

Kesimpulan

Perluasan cakupan sektor prioritas KLM oleh BI merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan pekerjaan, dan pembangunan berkelanjutan. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit ke sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi dan mendukung pembiayaan hijau. Sinergi dari berbagai pihak, seperti BI, perbankan, pelaku usaha, dan pemerintah, sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

- Advertisement -
Share This Article