EKONOMPEDIA.COM– Di tengah situasi global yang penuh dengan ketidakpastian, kabar positif datang dari sektor ekonomi Indonesia. Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih (net inflow) senilai Rp8,91 triliun di pasar keuangan domestik pada periode 10 hingga 13 Juni 2024. Angka ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia yang semakin kuat.
Aliran modal asing tersebut terbagi menjadi beberapa sektor, yaitu:
- Surat Berharga Negara (SBN): Terjadi jual neto Rp0,75 triliun, menunjukkan investor asing masih melakukan diversifikasi portofolio di tengah fluktuasi suku bunga global.
- Pasar Saham: Terjadi beli neto Rp0,76 triliun, mengindikasikan minat investor terhadap prospek pertumbuhan bisnis di Indonesia.
- Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI): Terjadi beli neto Rp8,90 triliun, menjadi kontributor utama dalam aliran modal asing masuk pada pekan ini.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa aliran modal asing ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Perbaikan data ekonomi domestik: Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2024 mencapai 5,31%, menunjukkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
- Terjaganya stabilitas nilai tukar Rupiah: Rupiah menunjukkan tren penguatan dalam beberapa pekan terakhir, memberikan daya tarik bagi investor asing.
- Kebijakan moneter yang akomodatif: BI mempertahankan suku bunga acuan (BI 7-Day Reverse Repo Rate) di level 3,50%, mendorong daya tarik investasi di Indonesia.
Lebih lanjut, Erwin Haryono optimis bahwa aliran modal asing akan terus berlanjut di sisa tahun 2024. Hal ini ditopang oleh beberapa faktor, seperti:
- Pertemuan G20 di Bali: Momentum G20 diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.
- Membaiknya kinerja sektor korporasi: Laba bersih perusahaan tercatat tumbuh 21,31% pada triwulan I 2024, menunjukkan prospek bisnis yang menjanjikan.
- Komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas makroekonomi: Pemerintah berkomitmen untuk menjaga inflasi dalam sasaran dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Aliran modal asing yang masuk ini merupakan sinyal positif bagi pemulihan ekonomi nasional. Modal asing dapat membantu mendorong investasi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memacu pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk terus menjaga stabilitas makroekonomi dan menciptakan iklim investasi yang kondusif agar aliran modal asing dapat terus berkelanjutan.